REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI— Iran memperkenalkan roket jelajah jarak jauh dengan jangkauan hingga 1.300 km pada Sabtu (2/2). Demonstrasi roket ini untuk mempertontonkan pencapaian mereka dalam perayaan peringatan 40 tahun Revolusi Islam 1979.
"Dengan jangkauan lebih dari 1.300 km, peluru jelajah ini memerlukan persiapan singkat dan dapat terbang pada ketinggian rendah," kata Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, dalam pidato yang ditayangkan televisi pemerintah selama upacara peresmian tersebut.
Hatami mengatakan, peluru kendali permukaan-ke-permukaan yang baru ini dinamakan Hoveizeh berasal dari rumpun rudal (Soumar) yang diresmikan pada 2015.
Pakar-pakar Barat mengatakan, Iran kerap melebih-lebihkan kemampuan persenjataannya, meskipun terdapat kecemasan atas roket balistik jarak jauhnya
Washington memperingatkan Teheran bulan ini, menentang rencana peresmian tiga roketnya karena melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena mereka memakai teknologi peluru balistik.
AS mengkhawatirkan teknologi roket balistik jarak jauh biasa menempatkan satelit di ruang orbit yang juga bisa digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.