REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden Joko Widodo berpesan kepada penyuluh untuk terus mengawal dan mendampingi para petani dalam menjaga dan meningkatkan produksi pertanian. Menurut Jokowi, pekerjaan besar di sektor pertanian masih perlu dilakukan karena masih banyak yang harus terus dikerjakan.
"Untuk jagung sebagai contoh, kita sudah bisa menyetop impor 3,6 juta, dan kita kemarin 2018 sudah ekspor jagung sebanyak 380 ribu ton. Berarti kita sudah mengurangi impor sekitar 3,4 juta ton. Ini atas kerja keras Bapak dan Ibu dari Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP),” kata Jokowi dalam Silaturahmi Nasional dengan THL-TBPP se Indonesia dengan tema "Satu Tekad Satu Tujuan, Kedaulatan Pangan Nasional” di Gor Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (3/2).
Jokowi mengingatkan perlunya mengatur waktu penanaman agar saat panen tidak over supply yang mengakibatkan harga anjlok. "Diperlukan pengaturan-pengaturan, komunikasi antara kita diseluruh tanah air diperlukan untuk menjaga supply dan demand pada manajemen makro," ujar Jokowi.