Rabu 06 Feb 2019 14:40 WIB

Di Manakah Tembok yang Dibangun Zulkarnain?

Dalam Alquran memang tidak dijelaskan secara detail tentang Dzulkarnain

Tembok Cina (Great Wall)
Foto: AP Photo/Andy Wong
Tembok Cina (Great Wall)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum membahas siapa Ya'juj dan Ma'juj serta siapakah sesungguhnya Dzulkarnain yang disebutkan dalam Alquran tersebut, ada baiknya mencermati tembok yang dibangun Dzulkarnain.

Sekitar 50 km di utara Beijing, ada sebuah desa di kaki bukit bernama Badaling. Dari tempat ini, para turis (wisatawan) dari berbagai belahan dunia, memasuki pintu gerbang menuju Tembok Besar Cina (The Great Wall).

Pemandangan dari atas tembok sangat indah. Tembok sepanjang 6.000 km itu konon bisa terlihat dari bulan. Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Dzulkarnain dalam surat Alkahfi. Dan, yang disebut Ya'juj dan Ma'juj adalah bangsa Mongol dari utara yang merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan.

Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid, seorang penulis dan peneliti tentang Tembok Dzulkarnain, meyakini bahwa tembok yang dibangun Dzulkarnain adalah Tembok Cina tersebut. Hal ini kemudian dituangkannya dalam sebuah buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Mengungkap Misteri Perjalanan Dzulkarnain ke Cina: Munculnya Ya'juj dan Ma'juj di Asia. Buku ini diterbitkan pada Maret 2007 lalu.

Di dalam bukunya, Syekh Hamdi sangat yakin dan tanpa ragu menyatakan bahwa Tembok Cina adalah tembok yang dibangun Dzulkarnain. Ia kemudian menyebutkan secara detail penelitian dan bukti-buktinya.

Namun, jika dilihat secara fisik, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara tembok yang dibangun Dzulkarnain dengan Tembok Cina. Pertama, Tembok Cina terbuat dari susunan batu bata, sedangkan dalam Alquran disebutkan tembok Dzulkarnain terbuat dari tumpukan besi yang kemudian dicampur dengan tembaga.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement