REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Elan Jaelani namanya. Dia adalah Fasilitator Desa Berdaya Pamoyanan Bogor binaan Rumah Zakat. Di desa pamoyanan yang dibinanya Elan memutuskan untuk memberdayakan peternak dengan komoditas utamanya Domba.
Elan memiliki alasan tersendiri dalam memberdayakan para peternak menurutnya selama ada kurban dan ibu melahirkan maka pasar domba akan selalu terbuka lebar.
"Akan tiba masanya ketika harta muslim yang terbaik adalah domba yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau peperangan sesama muslim)," ujar Elan mengutip Sabda Rasullullah SAW.
Aktivitas beternak di desa berdaya.
Elan pun mengutip hadist Dari Abu Hurairah R.A. dari Rasulullah SAW,yang berbunyi “Termasuk penghidupan manusia yang terbaik, adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah. Dia terbang diatasnya (dia menaikinya dengan jalan yang cepat). Setiap mendengar panggilan perang dia terbang diatasnya dengan bersemangat untuk mencari kematian dengan jalan terbunuh (dalam keadaan syahid) atau mati biasa. Atau seorang laki-laki yang menggembala domba di puncak gunung dari atas gunung ini atau lembah dari beberapa lembah. Dia mendirikan sholat, memberikan zakat dan menyembah kepada Tuhannya hingga kematian datang kepadanya. Dia tidak mengganggu kepada manusia, dan hanya berbuat baik kepada mereka.”
Berdasarkan hadits tersebut, kata Elan, domba adalah harta muslim terbaik. Menggembalakannya adalah penghidupan terbaik setelah berjihad.
Elan juga menjelaskan bahwa di zaman Rasulullah kambing atau domba juga dipakai untuk standar gaji. Hal ini lantaran kambing atau domba dapat secara akurat merepresentasikan kebutuhan dan nilai yang berlaku di masyarakat pada masing-masing zamannya.
Saat ini Elan memberdayakan peternak. Para peternak ini diberdayakan dengan diberi bantuan berupa kambing untuk kembangbiakkan. Seilan itu para peternak ini juga diberi mentoring cara beternak yang baik.