Jumat 08 Feb 2019 05:41 WIB

Uni Eropa Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Zona Euro

Komisi Eropa mengatakan pertumbuhan zona euro akan melambat menjadi 1,3 persen

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komisi Eropa pada Kamis (7/2) memangkas tajam proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi di zona euro tahun ini dan berikutnya. Pemangkasan dilakukan karena perlambatan yang diperkirakan di negara-negara terbesar blok itu disebabkan oleh ketegangan perdagangan global dan meningkatnya utang publik.

Dalam perkiraan ekonomi triwulanannya, eksekutif Uni Eropa juga merevisi turun perkiraan untuk inflasi di blok mata uang 19 negara pada tahun depan. Inlasi di negara zona euro pada tahun ini diperkirakan lebih rendah dari perkiraan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang kemungkinan menyulitkan rencana bank-bank untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Komisi Eropa mengatakan pertumbuhan zona euro akan melambat menjadi 1,3 persen tahun ini dari 1,9 persen pada 2018. Diperkirakan akan meningkat pada 2020 menjadi 1,6 persen.

Perkiraan baru kurang optimis dari perkiraan Komisi Eropa sebelumnya yang dirilis pada November, ketika Brussels memperkirakan zona euro tumbuh 1,9 persen pada tahun ini dan 1,7 persen pada 2020.

Pertumbuhan di 27 negara Uni Eropa - tanpa Inggris yang berencana hengkang pada Maret - diperkirakan akan melambat menjadi 1,5 persen tahun ini dari 2,1 persen pada 2018. Tahun depan, blok tersebut diperkirakan akan ekspansi sebesar 1,8 persen.

Semua negara Uni Eropa siap untuk terus tumbuh, dengan blok diperkirakan membukukan pertumbuhan tahun ketujuh berturut-turut, tetapi negara-negara anggota yang lebih besar akan mengerem secara signifikan.

Di Jerman, ekonomi terbesar blok itu, pertumbuhan diperkirakan melambat menjadi 1,1 persen tahun ini dari 1,5 persen pada 2018. Komisi sebelumnya memperkirakan pertumbuhan 1,8 persen untuk Jerman tahun ini.

Prancis, Italia, Spanyol dan Belanda juga diperkirakan akan mengurangi laju ekspansi mereka, dengan Italia diperkirakan akan menjadi ekonomi paling lambat di seluruh Uni Eropa dengan pertumbuhan 0,2 persen tahun ini.

Komisi mengutip ketegangan perdagangan global dan perlambatan Cina sebagai hambatan utama bagi ekonomi Uni Eropa.

Tapi Komisi juga menyebutkan kekhawatiran baru pada keberlanjutan utang, sebagian besar di Italia, sebagai penyebab perlambatan saat Roma melewati perkiraan anggaran belanja bebas yang memiliki efek terbatas pada pertumbuhan.

Perkiraan perlambatan ekonomi oleh Komisi lebih buruk daripada yang terlihat oleh ECB dalam proyeksi terbarunya yang dirilis pada Desember, ketika bank memperkirakan zona euro akan tumbuh sebesar 1,7 persen tahun ini.

Dalam kekhawatiran lebih lanjut untuk ECB, Komisi memperkirakan inflasi zona euro berada di 1,4 persen tahun ini, di bawah perkiraan ECB 1,6 persen, dan lebih lanjut menjauh dari target bank dengan tingkat inflasi mendekati 2,0 persen.

Setelah Desember, para pembuat kebijakan ECB mengatakan bahwa perkiraan baru bank pada Maret kemungkinan akan direvisi turun.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement