Jumat 08 Feb 2019 13:44 WIB

Dompet Dhuafa Terima Kunjungan Pemuda Australia

Para pemuda Muslim Australia ingin belajar filantropi Islam di Indonesia.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa menerima perwakilan lima tokoh muslim Australia. Kedatangan mereka bertujuan untuk belajar bersama memahami filantropi Islam di Indonesia. 

Bertemakan Australia-Indonesia Muslim Exchange Progam (AIMEP), mereka bersilaturahim di gelaran yang kesekian kalinya diselenggarakan oleh Australia-Indonesia Institute (AII) ini. Acara menyasar pemuda-pemudi Muslim di kedua negara. Baik Australia maupun Indonesia sama-sama mengirim perwakilannya untuk berkunjung ke masing-masing negara. 

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rullyawan mengatakan AIMEP memiliki arti penting untuk memperkuat hubungan people-to-people antara Indonesia-Australia. AIMEP juga menjadi langkah untuk semakin memperkuat pemahaman Islam antar dua Negara. 

“Kali ini, kami (Dompet Dhuafa) gelar interaksi dan dialog langsung untuk memberikan informasi dan pemahaman yang mendalam mengenai dunia filantropi Indonesia. Salah satu tujuannya sebagai penguat kerukunan juga,“ ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/2).

Menurutnya, Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam terbesar di Indonesia, dalam  acara tersebut berkesempatan menjadi tuan rumah untuk menjamu para peserta AIMEP dari Australia. Kelima pemuda Muslim Negeri Kangguru tersebut kagum dengan penyampaian materi mengenai filantropi Islam yang dibangun oleh Dompet Dhuafa. 

“Setelah diajak berdiskusi dan berkeliling di kawasan Zona Madina, banyak di antara mereka takjub dengan kekuatan filantropi Islam dalam usaha memerangi kemiskinan,” ucapnya.

Sejak pertama digelar pada 2002, AIMEP bertujuan untuk mempererat persaudaraan sesama Muslim melalui pengenalan kehidupan Muslim di masing-masing negara. Sekalipun Australia bukanlah negara dengan penduduk mayoritas muslim, namun adanya AIMEP dapat menjadi wadah terjalinnya ukhuwah muslim di kedua negara tersebut. 

“Selain berdiskusi dan berkeliling di Komplek Zona Madina, para utusan Muslim Australia juga berkesempatan untuk langsung bercengkrama dengan siswa-siswa Smart Ekselensia,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement