Sabtu 09 Feb 2019 13:19 WIB

14 Ribu Keluarga di Cianjur Dapat Listrik Gratis

Sebelumnya keluarga tidak mampu ini mengambil listrik dari tetangga.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (kanan) menyalakan lampu listrik saat meninjau rumah warga penerima bantuan sambungan listrik gratis untuk masyarakat tidak mampu melalui Program BUMN Hadir Untuk Negeri di Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (kanan) menyalakan lampu listrik saat meninjau rumah warga penerima bantuan sambungan listrik gratis untuk masyarakat tidak mampu melalui Program BUMN Hadir Untuk Negeri di Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali bersinergi memberikan bantuan listrik gratis kepada masyarakat tidak mampu di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 14 ribu rumah tangga tidak mampu di Cianjur bisa menikmati listrik.

Secara simbolis, Menteri BUMN, Rini Soemarno menyalakan listrik di lima rumah penduduk di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

“Saya senang, masyarakat yang tadi hanya mengambil listrik di tetangga, sekarang sudah bisa menikmati listrik dari PLN, ini sangat membantu,” ujar Rini.

Penyambungan Listrik di Kabupaten Cianjur merupakan bagian dari program penyambungan listrik di Provinsi Jawa Barat melalui skema sinergi BUMN. Masyarakat yang mendapatkan bantuan merupakan masyarakat atau rumah tangga tidak mampu Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sebelumnya, sinergi bersama BUMN untuk penyambungan listrik gratis telah dilakukan di Kota Bogor, Kab. Bogor, Kab. Bandung, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kab. Pangandaran dan Kab. Sukabumi dengan total 100.970 rumah tangga tidak mampu telah menikmati listrik.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rini juga mengunjungi langsung  nasabah program 'Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera" MEKAAR di Desa Sukatani. Sambil berdialog, Menteri Rini  mengajak nasabah Mekaar untuk terus bekerja keras sehingga bisa menjadi nasabah 'naik kelas' dan mendapatkan pendanaan yang lebih besar dari perbankan.

Sambil mengajak para Direksi HIMBARA, menteri Rini menyemangati ibu-ibu nasabah Mekaar untuk terus bekerja keras sehingga bisa naik kelas.

“Saya mengajak para Direksi HIMBARA ke sini supaya bisa memotivasi Ibu-ibu untuk terus bekerja kerasm bisa naik kelas dan mendapat pendanaan KUR oleh Bank. Kalau pendapatannya naik, maka ibu-ibu hidup lebih sejahtera. Ingat jangan lupa jujur, disiplin dan kerja keras,” pesan Menteri Rini.

Sebagai kelanjutannya, mulai awal 2019, nasabah Mekaar yang telah dinyatakan lolos dalam proses pembinaan yang dilakukan PNM dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai akan mendapatkan fasilitas KUR Mikro.

"Saya terus mendorong dan memastikan PNM untuk melakukan pembinaan nasabah sehingga usaha mereka bisa naik kelas. PNM juga bisa bersinergi dengan BUMN-BUMN dalam menyalurkan pendanaan usaha dan di saat yang sama nasabah juga dibina untuk terus meningkatkan usahanya," ujar Rini.

Keberhasilan dan kesuksesan usaha nasabah Mekaar juga tidak terlepas dari kerja keras para pendamping usaha (Account Officer/AO). Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rini juga menyemangati para AO Mekaar untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam bertugas.

PT PNM mencatat jumlah nasabah Mekaar di Kabupaten Cianjur  hingga saat ini tercatat 74.247 nasabah. Sementara jumlah pendamping (Account Officer) tercatat sebanyak 422 orang.

Secara nasional, jumlah penerima nasabah hingga saat ini tercatat sebanyak 4,14 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pendamping tercatat sebanyak 23.203 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement