REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --- Universitas Brunel Inggris meluncurkan jilbab olahraga bagi para mahasiswinya yang beragama Islam. Kampus ini pun menjadi yang pertama memproduksi jilbab olahraga sendiri bagi mahasiswi muslimah.
Jilbab olahraga dibuat lantaran kampus memperhatikan adanya kesenjangan yang signifikan pada muslimah yang mengambil bagian dalam kegiatan olahraga, terlebih jika mahasiswi tersebut mengenakan jilbab. Biasanya mereka mengenakan jilbab tradisional yang terbuat dari katun sehingga terasa panas dan berkeringat saat berolahraga.
Hal tersebut pun membuat banyak muslimah tak ikut olahraga sama sekali. Bahkan studi Sport England pada 2017 menemukan hanya 18 persen muslimah yang secara rutin berolahraga dibanding dengan 30 persen dari populasi wanita Inggris yang berolahraga.
“Ketika kami mempersempitnya, kami menemukan celah utama untuk berada dalam partisipasi olahraga wanita BAME, khususnya, kami menemukan ada penghalang bagi wanita Muslim untuk mengambil bagian dalam olahraga tim," kata Presiden Persatuan Pelajar Brunel, Ranjeet Rathore seperti dilansir Metro.co.uk, Rabu (13/2).
Namun, kini Muslimah khususnya mahasiswi di Universitas Brunel tak lagi khawatir akan hal tersebut. Sebab jilbab Brunel dirancang khusus untuk mengatasi masalah tersebut dan menjadikan olahraga lebih inklusif bagi semua orang. Desain jilbab yang dibuat menggunakan bahan yang dapat membuat penggunanya akan tetap merasa dingin, dan tetap menghormati keyakinan pemakainya.
Memang ada sejumlah jilbab olahraga di pasaran. Misalnya saja yang diluncurkan Nike pada 2017. Namun, hal ini menjadi positif bagi para atlet muslim yang menjadi bagian dari komunitas produk dari tim Brunel. Terlebih harga yang dibandrol pun hanya. 15 poundsterling. Jilbab Brunel pun jauh lebih murah dan menjadi alternatif dari Nike.
Sebagai awal, jilbab Brunel hanya tersedia dalam warna biru dengan dua ukuran. Jika laris, Kampus pun berencana mengenalkan produk tersebut lebih luas.