REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan, Selasa (19/2), akan melancarkan pembalasan jika India melakukan serangan dalam menanggapi pengeboman di Kashmir. India menyalahkan Pakistan atas insiden yang terjadi di wilayah sengketa itu.
Setidaknya 40 polisi paramiliter India tewas dalam pengeboman bunuh diri pada Kamis pekan lalu. Kelompok garis keras Jaish-e-Mohammed (JeM), yang berpusat di Pakistan, menyatakan sebagai pelaku serangan.
Pakistan membantah memiliki keterlibatan apa pun dan meminta Perserikatan Bangsa-bangsa untuk menengahi. Khan menegaskan masih ingin bekerja sama dalam mengusut pengeboman itu."Kami siap bekerja sama dalam menangani masalah ini," ujarnya.
Perdana Menteri India Narendra Modi, yang menghadapi pemilihan umum pada Mei, berada di bawah tekanan untuk melakukan pembalasan. Modi mengatakan ia sudah mempersilakan pasukan keamanan India untuk menjalankan "reaksi keras".
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, PM Khan menyatakan mendengar seruan di India itu terkait pembalasan dan ia mengatakan dirinya berharap akal sehat yang akan menang.
"Kalau kalian pikir bahwa kalian akan melakukan serangan macam apa pun terhadap Pakistan, Pakistan tidak hanya akan mempertimbangkan untuk membalas, Pakistan akan membalas," tegas Khan.
Pakistan dan India telah terlibat dalam tiga peperangan sejak 1947, yang dua di antaranya berkaitan dengan Kashmir.