REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pekan ke-29 Liga Primer Inggris akan menyajikan salah satu derbi terpanas di kancah sepak bola Inggris, yaitu derbi London Utara. Arsenal akan melakoni laga tandang ke kandang sementara Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, Sabtu (2/3) malam WIB.
Namun menjelang laga, Spurs justru tengah berada dalam keterpurukan. Bahkan, menilik laga terakhir Spurs, saat dikalahkan Chelea, 0-2, tengah pekan ini, performa The Lilywhites memang cukup mengkhawatirkan. Untuk pertama kalinya sejak 2014, The Lilywhites gagal melepaskan tembakan tepat mengarah ke gawang dalam satu laga.
Sementara dari catatan penampilan, kekalahan 0-2 dari Chelsea itu seolah melengkapi luka Spurs usai dipaksa menelan kekalahan 1-2 dari Burnley, akhir pekan lalu. Kegagalan memetik poin penuh di dua laga terakhir membuat asa Spurs untuk bisa terus bersaing dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris pun kian memudar.
Ancaman tergusur dari peringkat ketiga klasemen sementara justru semakin besar, apabila The Lilywhites tidak mampu bangkit di laga kontra Arsenal. Pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, sempat mengungkapkan kekecewaannya terkait performa Christian Eriksen dan kawan-kawan di dua laga terakhir.
Kendati begitu, tidak ada waktu lagi buat Spurs untuk meratapi dua kekalahan tersebut. Apa yang tersisa buat Spurs saat ini adalah tekad untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.
Pochettino pun menyatakan, tekanan terbesar di laga derbi London Utara itu bukan terletak pada timnya, melainkan pada the Gunners.
''Kami harus tetap tenang dan terus memberikan dukungan kepada para pemain guna bisa mempersiapkan diri untuk laga berikutnya, menghadapi Arsenal. Menilik posisi klasemen, tekanan terbesar bukan berada pada kami, tapi justru ada pada mereka,'' ujar pelatih asal Argentina itu seperti dikutip Sky Sports, Kamis (28/2).