REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Allah memuji orang-orang yang gemar memakmurkan masjid. Mereka itulah orang-orang yang diharapkan mendapatkan petunjuk.
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS At-Taubah: 18).
“Orang yg memakmurkan masjid adalah orang yang mendapatkan hidayah dari Allah,” kata Prof Didin Hafidhuddin saat mengisi pengajian guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/3).
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Didin mengupas pesan yang terkandung di dalam Alquran Surat At Taubah ayat 18. Menurutnya, paling tidak ada lima fungsi masjid.
Pertama, masjid adalah tempat yang paling mulia. Dalam hadits dikatakan, sebaik-baik tempat adalah masjid. “Kalau engkau sering melihat orang ke masjidpersaksikan bahwa mereka orang beriman.” (al hadits).
“Oleh karena itu, dekatkanlah anak-anak kita dengan masjid dengan harapan kelak mereka akan menjadi orang-orang yang beriman. Ajarilah mereka untuk melaksanakan shalat sunnah Tahiyyatul Masjid setiap kali memasuki masjid,” kata guru besar IPB Bogor dan UIKA Bogor dalam rilis SBBI yang diterima Republika.co.id, Jumat (1/3).
Kedua, masjid adalah rumah Allah dan rumahnya orang yg beriman. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." (QS Ali Imran: 96)
Ketiga, masjid adalah sebagai institusi pendidikan. Contohnya Masjid Al Azhar (di Kairo, Mesir), Masjid Nabawi (di Madinah), dan Masjidil Haram (di Makkah). “Ini adalah contoh masjid-masjid yang digunakan sebagai institusi pendidikan,” tuturnya.
Keempat, masjid berfungsi mempersatukan umat. Salah satu buktinya yaitu saat Rasul hijrah dari Makkah ke Madinah. “Beliau membangun masjid dan menjadikan masjid untuk tempat mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshor,” paparnya.
Kelima, masjid adalah tempat pembinaan orang-orang yang rendah hati (tawadhdhu) terutama saat sujud ketika berdoa kepada Allah. Kiai Didin menyebutkan, sujud ada dua macam. Sujud ibadah, dan sujud secara umum. Sujud ibadah misalnya sujud syukur, sujud tilawah, sujud shalat lima waktu, dan sujud sahwi.
“Sujud adalah puncak kerendahan hati kita kepada Allah Kalau kita membiasakan anak-anak ke masjid, berarti kita sedang mempersiapkan anak-anak yang rendah hati,” ujar Kiai Didin.
Keenam, masjid adalah tempat untuk melatih kepemimpinan. Yang dijadikan imam harus yang terbaik dalam segala hal, teurtama bacaan Alqurannya baik dan juga baik. “Imam shalat selayaknya jadi panutan,” ujarnya.