REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite 60 Tahun Jepang-Indonesia bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), menjalankan program recovery berupa rekonstruksi atau pembangunan kembali sekolah yang hancur akibat gempa dan tsunami. Kali ini, yang menjadi fokus wilayahnya adalah Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ketua Baznas Pusat, Bambang Sudibyo, mengatakan kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian bersama atas bencana di Sulteng, yang memakan banyak korban serta fasilitas umum yang rusak seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan.
“Lima bulan pascagempa dan tsunami di Sulteng, masyarakat masih berjuang untuk memulihkan kondisi, baik fisik maupun rohani,” kata dia dalam acara penyerahan donasi secara simbolis di Kantor Japan Foundation, Jakarta Selatan, Kamis (28/2).
Baznas dipercaya oleh Komite 60 Tahun Jepang-Indonesia dalam penyaluran donasi kemanusiaan Sulteng sebesar Rp 550 juta. Dari donasi yang terkumpul ini diharapkan dapat mewujudkan rekonstruksi sekolah yang hancur di Sulteng, agar bisa pulih seperti sediakala.
“Perlu dukungan banyak pihak untuk membangun kembali Sulawesi Tengah," kata Bambang lagi.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, sejauh ini program recovery yang sudah dijalankan Baznas di Sulawesi Tengah berupa pendampingan trauma healing, pembangunan rumah sakit darurat, pendirian sekolah, pembangunan hunian sementara (huntara), hingga hunian tetap (huntap).
Baznas juga sedang mengembangkan program pemberdayaan ekonomi di Sulawesi Tengah, agar masyarakat yang terdampak bisa pulih dan meningkat perekonomiannya.
Hadir dalam acara penyerahan donasi, Ketua Tim Pengarah Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia sekaligus Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Bambang Sudibyo, Wakil Ketua Tim Pengarah Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia Hirofumi Takeda, Ketua Tim Pendukung Komite Pengarah Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia, Takuji Konzo, dan Ketua Tim Perencanaan Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia Norihisa Tsukamoto.
Ikuti Whatsapp Channel Republika