Selasa 12 Mar 2019 13:45 WIB

Kereta Cianjur-Ciranjang akan Dioperasikan Akhir Maret

Jalur Kereta Cianjur-Ciranjang akan diperpanjang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Pekerja memasang bantalan rel pada proyek pengerjaan reaktivasi jalur kereta Cianjur-Padalarang di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (10/12/2018).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pekerja memasang bantalan rel pada proyek pengerjaan reaktivasi jalur kereta Cianjur-Padalarang di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (10/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat Jawa Barat yang akan ke Jakarta menggunakan kereta api akan semakin banyak pilihan. Menurut Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia ( Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus, pemerintah akan menghidupkan jalur kereta api Cianjur-Padalarang yakni, melalui Direktorat Jenderal Perkertaapian. Prosesnya, dibagi dalam dua tahap.

"Tahap pertama, yang dihidupkan itu Cianjur-Ciranjang itu akan segera dioperasikan. Informasinya pada akhir Maret nanti akan dioperasikan," ujar Joni kepada wartawan, Selasa (12/3).

Baca Juga

Joni mengatakan, skenarionya adalah kereta Siliwangi rutenya akan diperpanjang. Rute Sukabumi-Cianjur akan diperpanjang jadi Sukabumi, Cianjur, dan Ciranjang.

"Kemudian tahap berikutnya pemerintah membangun reaktivasi dari Ciranjang sampai Cipatat. Yang terakhir saya dengar Cipatat," katanya.

Joni berharap, dukungan semua pihak dibutuhkan agar reaktivasi jalur Cianjur-Padalarang bisa terealisasi. Sehingga, nanti akan banyak pilihan ke Jakarta. Karena, nantinya ke Jakarta tak hanya bisa melalui Purwakarta. Namun, bisa lewat Bandung, Padalarang, Sukabumi, Cianjur, berakhir di Jakarta.

"Akhir Maret jalur akan mulai diperpanjang. Kami sudah sosialisasi terkait perpanjangan ini. Kalau tarifnya nanti pemerintah yang akan mengumumkan," katanya.

Menurut Joni, PT KAI pun mendukung rencana reaktivasi empat jalur termasuk, Bandung-Ciwidey yang ditargetkan pemerintah bisa terealisasi akhir tahun ini. PT KAI mendukung program pemerintah untuk reaktivasi jalur tersebut.

"Untuk Bandung-Ciwidey PT KA akan melaksanakan secara penuh jika ada penugasan dari pemerintah untuk mereaktivasi jalur itu. Sekarang, baru sampai tahap maping. Sama seperti Banjar-Pangandaran juga maping," katanya.

Saat ini, kata dia, proses yang progres reaktivasinya dinilai baik baru Cibatu-Garut karena masyarakat sudah mulai membongkar sendiri bangunannya. PT KAI pun sudah memberikan hampir selesai biaya bongkar untuk yang terdampak Cibatu-Garut.

Saat ditanya tentang kendala reaktivasi tersebut, Joni mengatakan, setiap reaktivasi pasti akan banyak kendala. Misalnya kondisi eksisting prasarana tak utuh. Kendala lainnya, kondisi jalur yang akan direaktivasi sudah didirikan bangunan.

"Alhamdulillah, Pemprov Jabar mendukung. Saya sudah ketemu dengan Pak Ridwan Kamil dan wali kota bahkan sangat mensuport Banjar Pangandaran. Beliau mendukung itu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement