Jumat 18 Jan 2019 16:43 WIB

Reaktivasi Jalur KA Jabar Diteruskan Sampai Kertajati

Tahun ini kedua jalur reaktivasi tersebut ditargetkan akan selesai.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan reaktivasi jalur Kereta Api (KA) Jawa Barat (Jabar) akan diteruskan sampai Bandara Kertajati. Budi mengatakan reaktivasi jalur KA di Jabar yaitu Bandung-Garut dan Cianjur-Bandung akan dikerjakan tahun ini.

"Ke depannya (reaktivasi jalur KA Jabar) akan diteruskan hingga ke Bandara Kertajati untuk mendukung aksesbilitas bandara tersebut," kata Budi usai meninjau reaktivasi jalur KA bersama Presiden Joko Widoso di Stasiun Cibatu, Garut, Jumat, (18/1).

Budi menjelaskan jalur-jalur tersebut akan menjadi pilihan akses bagi masyarakat Jawa Barat menuju Bandara Kertajati. Sebab menurut Budi, kereta api dapat menjadi angkutan yang paling digemari masyarakat, murah, tidak ada polusi, dan tepat waktu.

Untuk itu, Budi memastikan reaktivasi dua jalur KA tersebut dapat segera diselesaikan. "Tahun ini kedua jalur reaktivasi tersebut ditargetkan akan selesai," ujar Budi.

 

Budi menjelaskan, kedua jalur tersebut dibangun dengan skema pendanaan yang berbeda. Jalur KA Bandung-Garut dibiayai oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), sedangkan jalur KA Cianjur-Bandung akan dibiayai oleh Kementerian Perhubungan.

“Reaktivasi dimulai tahun ini, Jadi mulai tahun ini PT KAI sudah melakukan yang dari Bandung ke Garut, sedangkan dari Kemenhub melakukan dari Cianjur menuju ke Bandung," tutur Budi.

Dia menambahkan, dengan dibukannya jalur reaktivasi jalur KA tersebut akan banyak manfaat yang didapat. Menurut Budi, masyarakat akan mempunyai alternatif lain dalam bertransportasi, dan meningkatkan potensi sektor pariwisata yang ada.

"Ini (reaktivasi jalur KA Jabar) juga akan meningkatkan konektivitas dan integrasi antarmoda, serta aset (jalur KA yang sudah mati) yang dapat dimaksimalkan kembali," ungkap Budi.

Pemerintah saat ini akan melakukan reaktivasi sejumlah jalur kereta di Jawa Barat. Selain jalur Pangandaran, PT KAI akan mengaktifkan kembali jalur Garut-Cibatu. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung, Joni Martinus, untuk mere-aktivasi jalur tersebut sebanyak 1.077 bangunan permanen dan semi permanen jalur kereta Cibatu-Garut harus dibongkar.

"Reaktivitasi jalur kereta Cibatu-Garut yang rencananya selesai tahun depan. Warga melakukan pembongkaran sendiri,” ujar Joni kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Bambang mengatakan KAI akan memberikan biaya pembongkaran Rp 250 ribu per meter untuk bangunan permanen. Sedangkan, bangunan semi permanen uang pembongkarannya Rp 200 ribu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement