Kamis 21 Mar 2019 16:30 WIB

In Picture: Becak Motor di Tasikmalaya

Untuk terus bertahan, pengemudi becak mengubah becaknya menjadi becak motor..

Red: Mohamad Amin Madani

BECAK TASIKMALAYA. Pengemudi becak motor (bentor) melintasi kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

BECAK TASIKMALAYA. Pengemudi becak mengangkut penumpang di kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

BECAK TASIKMALAYA. Sebuah becak terparkir di pusat perelanjaan di kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

BECAK TASIKMALAYA. Pengemudi becak menunggu calon penumpang di kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

BECAK TASIKMALAYA. Pengemudi becak motor (bentor) melintasi kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

BECAK TASIKMALAYA. Pengemudi becak motor (bentor) melintasi kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pengemudi becak motor (bentor) melintasi kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis (21/3).

Keberadaan moda transportasi tradisional ini semakin terdesak oleh angkutan umum dan transportasi berbasis aplikasi. Untuk terus bertahan beberapa pengemudi becak mengubah becaknya menjadi becak motor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement