REPUBLIKA.CO.ID, Keutamaan Bersiwak
Sejumlah manuskrip Muslim membahas kedokteran dan fikih. Salah satu pembahasannya adalah penggunaan siwak atau miswak, ranting pembersih gigi yang biasanya dibuat dari pohon arak (Salvadora persica).
Sebagian besar risalah Muslim tertua tentang siwak berbentuk naskah. Namun, karya serupa tentang masalah ini juga muncul pada periode selanjutnya. Berikut adalah keutamaan bersiwak sebagaimana dijelaskan para ilmuwan.
Hukum Bersiwak
Hukum siwak adalah sunah, yang berarti tindakan yang sangat dianjurkan untuk mengikuti apa yang dilakukan Nabi Muhammad. Cendekiawan Mazhab Hanafi Yusuf al-Qaduri juga membahas hukum bersiwak.
Penghilang Bau Mulut
Siwak sangat bermanfaat karena dibuat dari beberapa pohon yang bisa menghilangkan bau mulut. Bersiwak biasa dilakukan sebelum berwudhu dan juga setelah makan. Sehingga tak ada sisa makanan di mulut.
Keistimewaan pohon Ara
Muhammad al-Aqkirmani mengatakan, bersiwak lebih istimewa jika menggunakan pohon ara. Karena bagian dari Tibbun Nabawi. Menurut Abu Hanifa, kata Al-Aqkirmani, ara membuat ucapannya fasih, nafsu makan terstimulasi, dan otak jernih.
Sumber: Islam Digest Republika, Pengolah: Agung Sasongko