REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Lima hari pascabanjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Purworejo, Aksi Layan Medis (ALM) yang difasilitasi oleh Layan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa masih dipenuhi warga. Warga yang kebanyakan merupakan korban banjir berdatangan untuk menerima pengobatan.
LKC Dompet Dhuafa juga membuat pos sehat di empat kecamatan, yakni Bagelen, Purwodadi, Bayan dan Ngombol yang merupakan daerah terdampak banjir. LKS juga mengadakan kegiatan bersih-bersih di sejumlah fasilitas umum yang terendam lumpur usai banjir.
Dompet Dhuafa Jawa Tengah hingga saat ini sudah melaksanakan respons saat terjadi banjir yaitu evakuasi para korban, membuka layanan Pos Hangat, bekerja sama pengelolaan Dapur Umum, mendistribusikan sejumlah logistik ke para pengungsi, memberikan pendampingan dan layanan kesehatan serta aksi membersihkan sejumlah fasilitas umum.
LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah juga berkerjasama dengan BMT Binamas yang merupakan Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa untuk memberikan bantuan ke Kecamatan Bagelen dan Purwodadi sebagai titik terparah bencana tersebut. Selain BMT Binamas, komunitas S3 (Sedekah Seribu Sehari) juga turut membersamai respons bencana ini dengan membagikan nasi bungkus disetiap posko aksi layanan sehat Dompet Dhuafa Jawa Tengah.
Satria Nova, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah mengatakan, pada aksi yang dilakukan Selasa (19/3) lalu, Dompet Dhuafa Jawa Tengah melalui LKC Jawa Tengah melakukan Aksi Layan Medis (ALM) dan membuka Pos Hangat yang berada di Desa Karangsari Kec. Purwodadi Kab. Purworejo. Pos tersebut, kata dia memberikan bantuan kepada 78 korban banjir.
Hingga saat ini, tercatat 78 korban yang telah dibantu melalui pos hangat di Desa Karangsari, sementara di Desa Bapangsari, sekitar 42 warga. Di lokasi yang berbeda, 54 penerima manfaat terdapat di Desa Joho, Kecamatan Bagelen, 42 penerima manfaat di Desa Bugel dan 51 penerima manfaat terdapat di Desa Dadirejo, dengan keseluruhan titik terbanyak berada di Kecamatan Bagelen, Purworejo.
“Tidak hanya pada Aksi Layan Medis dan Pos Hangat, tim juga disebar dalam rangka pembersihan fasilitas umum seperti jalan yang merupakan akses utama dari desa menuju pusat kota Purworejo,'' kata Satria Nova.
Menurut data BNPB, sudah 112 jiwa meninggal dunia, 94 jiwa hilang, 915 jiwa luka-luka, 11.725 keluarga terdampak, 11.556 jiwa mengungsi dan 3.011 keluarga mengungsi. Sementara disisi lain sebanyak 375 rumah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 4 ruas jalan dan 4 jembatan mengalami rusak berat.