REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri PPPA Daarul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Muslim di Indonesia yang telah mempercayai PPPA Daarul Qur'an selam 12 tahun ini mengembangkan rumah tahfiz, hingga berkembang pesat seperti sekarang.
Ustaz Yusuf Mansur atau yang sering disapa UYM ini mengatakan harapan 12 tahun Daarul Qur'an, semoga Allah SWT terus meridhoi niat maupun ditataran amanah dari pelaksanaan apa yang menjadi visi misi PPPA Daarul Qur'an termasuk juga soal donasi yang telah menjadi amanah selama ini.
"Kami berharap di tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang kami bisa merealisasikan rumah-rumah tahfidz hingga ke seluruh desa di pelosok tanah air. Jadi harapan kami itu setiap desa ada sedikitnya dua rumah tahfidz putra putri, untuk segala tingkatan, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa sampai orang orang tua," ujar UYM kepada wartawan, Sabtu (30/3).
Impian UYM adalah Daarul Qur'an semoga bisa hadir di lima benua secara merata dan di beberapa kota besarnya dari seluruh negara di dunia. Karena akan ada banyak hal yang akan dilakukan, misalkan akan menghadirkan Qur'an call center. Qur'an call ini akan dibikin dengan multi bahasa.
"Kami sudah studi banding ke Karachi, Pakistan. Di sana ada Qur'an call, tapi bedanya di sana 121 negara dan bahasa sudah terlibat, kalau nanti di PPPA Daarul Qur'an hanya di Indonesia saja," terangnya.
Kemudian, sambung UYM, PPPA Daarul Qur'an juga berencana dengan izin Allah ingin memindahkan pusat lembaga tahfidz dunia yang beranggotakan 75 negara ke Indonesia. Saat ini sudah mulai ancang-ancang mau pindah ke Indonesia.
"Kalau tidak keburu tahun ini, Insya Allah di tahun yang akan datang. Tapi semua negara negara anggota sudah setuju untuk pindah ke Indonesia," imbuhnya.
Sebab UYM melihat perkembangan program tahfidz sekarang ini sudah menempati unggulan di berbagai sekolah, lembaga-lembaga bahkan kampus di indonesia. Banyak sekali sekarang sekolah-sekolah yang menjalankan dan melaksanakan program-program tahfiz. Dan kampus-kampuspun termasuk yang negeri, banyak yang gegap gempita menyambut program tahfiz, baik dengan memberikan beasiswa bagi hafiz Alquran atau kesempatan lulus tanpa tes.
Harapan PPPA Daarul Qur'an dalam halaqah Alquran, majelis-majelis tahfiz dan perkumpulan Alquran ada di semua entitas masyarakat. Rumah tahfiz misalnya ada di antara kesibukan pasar, ada komunitas pedagang penghafal alquran, rumah tahfiz di kawasan pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan. Termasuk rumah-rumah tahfiz yang hadir di komunitas perkantoran dan diantara buruh-buruh pabrik di kawasan industri, stasiun, bandara hingga ke pelabuhan.
"Jadi semua program tahfiz merata, sehingga tidak ada satupun muslim dan muslimah di Indonesia, kecuali aktivitas sambilannya menambah hafalan Alquran setiap harinya," tuturnya.
Selain itu kualitas juga sedang dibangun di PPPA Daarul Qur'an, seperti yang sekarang ada di PPPA pusat sedang dibudayakan menghafal Alquran dengan tradisi baru, menghafal Alquran lengkap dengan nomor ayat, nomor halaman dan kosakatanya sekaligus. Bahkan hingga ke hadist dan riwayat yang terkait dengan ayat yang sedang dihafalkan. Dengan demikian pengajaran bukan sekadar menghafal Alquran saja, namun juga pemahaman, pentadaburan hingga pengajaran makna dan sejarahnya.
"Selanjutnya PPPA Daarul Qur'an sedang proses mengembangkan di level pendidikan universitas. Tahun ini Insya Allah PPPA Daarul Qur'an mendapatkan izin mendirikan institut Daarul Qur'an," papar UYM.
PPPA Daarul Qur’an bergerak dalam dakwah pendidikan tahfizhul Alquran sejak 29 Maret 2007 lalu atas inisiasi Ustaz Yusuf Mansur. Ditangan Ustaz Yusuf Mansur, PPPA Daarul Qur’an juga ikut membidani lahirnya berbagai lini bisnis, diantaranya Daqu Travel sebagai biro penyedia layanan perjalanan Haji dan Umrah, serta turut berkontribusi atas lahirnya VSI yang sekarang bertransformasi menjadi Paytren.