REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelari masa depan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, sukses meraih medali emas di nomor 100 meter pada Malaysia Open Grand Prix 2019. Di ajang yang digelar di Bukit Jalil Kuala Lumpur, Zohri, membukukan waktu tercepat 10,20 detik. Ini merupakan awal yang baik bagi Zohri menuju Olimpiade 2020.
Sekretaris Jendral Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (31/3), menyatakan, keberhasilan ini merupakan awal yang baik dalam perjalanan panjang menuju lolos kualifikiasi Olimpiade 2020.
“Hasil ini tentu harus disyukuri. Ini adalah awal yang baik bagi Zohri. Namun ini baru permulaan, jalan Zohri masih panjang di tahun ini.” ujar Tigor.
Tigor menambahkan, untuk mengejar angka menuju lolos kualifikasi Olimpiade 2020, Zohri akan mengikuti sejumlah agenda, yakni mengikuti Kejuaraan Asia di Doha pada April dan Kejuaraan Dunia Eatafet di Yokohama, Jepang, pada Mei mendatang. “Kami akan memberi kesempatan Zohri di berbagai kejuaraan internasional. Ini untuk ajang Kualifikasi Olimpiade 2020 mulai 1 Mei 2019,” jelasnya.
Dalam laga kemarin sore, sprinter berbakat asal Nusa Tenggara Barat itu finis di posisi pertama dengan waktu 10,20 detik mengungguli pelari Malaysia, Zulfiqar Ismail, yang finis di posisi kedua dengan catatan waktu 10,41 detik. Sedangkan, peringkat ketiga diraih pelari Taiwan, Wei-Hsu Wang, dengan catatan waktu 10,44 detik.
Selain Zohri, Indonesia juga merebut medali emas di turnamen atletik tersebut melalui Sapwaturahman di nomor lompat jauh. Sapwaturrahman meraih medali emas dengan lompatan 7,97 m, mengalahkan pelompat jauh asal Malaysia Andre Anuar yang mencatat lompatan sejauh 7,72 m, disusul pelompat asal Korea Selatan Joo Eunjae yang melompat sejauh 7,69 m.