Jumat 12 Apr 2019 15:58 WIB

Boeing Perkenalkan Perbaikan Software Pada Pelanggan MAX 8

Pembaruan software Boeing MAX 8 berfungsi baik.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- CEO Boeing Co mengatakan sekitar dua pertiga pelanggan 737 MAX 8 telah menyaksikan perbaikan pembaruan perangkat lunak yang dirancang untuk mencegah bencana seperti dua kecelakaan fatal di Etiopia dan Indonesia. 

Dalam pidato publik pertamanya sejak kecelakaan Ethiopian Airlines 737 MAX yang menewaskan semua 157 di atas kapal pada 10 Maret, CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan pelanggan MAX 8 telah menyaksikan melalui sesi simulator. Selain itu, tes tambahan diperkirakan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga

Boeing, yang menghadapi krisis terbesar dalam beberapa tahun terakhir, telah mengembangkan pemutakhiran perangkat lunak yang sedang dalam pengawasan atas kecelakaan 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines dan Lion Air yang menewaskan semua penumpang. Pembuat pesawat terbesar di dunia tersebut berada di bawah tekanan untuk meyakinkan operator MAX dan regulator global bahwa pesawat, yang dikandangkan di seluruh dunia pada bulan Maret, aman untuk terbang lagi.

Muilenburg mengatakan dia baru-baru ini bergabung dengan salah satu dari 96 penerbangan uji di mana awak Boeing melakukan skenario berbeda yang melakukan perubahan perangkat lunak dalam berbagai kondisi penerbangan selama 159 jam waktu udara. "Pembaruan perangkat lunak berfungsi seperti yang dirancang," katanya, tanpa menunjukkan kapan Boeing akan mengirimkan perbaikan kepada regulator internasional untuk peninjauan mereka, yang diperkirakan akan berlangsung sekitar 90 hari.

Boeing bekerja untuk mengatasi kesalahan saat perangkat lunak terpisah diintegrasikan ke dalam sistem yang ditemukan selama tinjauan internal. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama sebelum Boeing mengajukan peningkatan sertifikasi.

Boeing bekerja untuk mengatasi kesalahan ketika perangkat lunak terpisah diintegrasikan ke dalam sistem yang ditemukan selama tinjauan internal, menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama sebelum mengajukan peningkatan sertifikasi.

Muilenburg mengatakan bahwa laporan investigasi kecelakaan awal menunjukkan sistem anti-stall 737 yang dipicu oleh data buruk dari sensor aliran udara utama merupakan satu rantai penghubung dalam rangkaian peristiwa yang lebih lama dalam dua kecelakaan itu.

“Kami tahu kami dapat memutuskan rantai penghubung ini. Adalah tanggung jawab kita untuk menghilangkan risiko ini," ujar Muilenberg.

Pekan lalu Boeing memangkas produksi bulanan 737 sebesar hampir 20 persen. Ini menandakan perusahaan tidak berharap otoritas penerbangan mengizinkan pesawat itu kembali ke udara dalam waktu dekat. 

Boeing yang berbasis di Chicago belum menerima pesanan baru untuk 737 MAX sejak kecelakaan pada bulan Maret. Boeing juga tidak dapat melakukan pengiriman pesawat jenis itu. 

Boeing 737 MAX telah dianggap sebagai pesawat berlorong sempit yang akan populer dipakai maskapai global selama beberapa dekade mendatang. Ada lebih dari 300 MAX yang beroperasi pada saat Lion Air kecelakaan dan sekitar 4.600 lainnya dalam pemesanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement