REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang Muslimah menjadi target serangan laki-laki di Berlin, Jerman, Senin (15/4). Pria pelaku insiden itu disebut sebagai seorang ekstremis sayap kanan. Demikian dilaporkan Anadolu Agency.
Muslimah berusia 33 tahun itu menuturkan kepada aparat kepolisian, pelaku telah meneriakinya dengan ejekan rasis. Tidak hanya itu, pria tersebut juga berupaya menyerangnya di Stasiun Metro Greifswalder.
"Tersangka ekstrimis sayap kanan menunjukkan penghormatan Nazi sebelum melarikan diri dari tempat kejadian perkara," kata juru bicara kepolisian setempat, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (16/4).
Sementara itu, korban kemudian menerima perawatan medis akibat luka-luka yang dideritanya.
Kasus ini menambah panjang daftar serangan kelompok ekstremis dan xenofobia di ibu kota Jerman dalam beberapa bulan terakhir. Serangan itu secara tipikal menargetk orang-orang yang berpenampilan non-kulit putih atau asing bagi warga Jerman umumnya. Bahkan, para pelaku tak segan-segan mengganggu perempuan Muslim ah terutama yang mengenakan jilbab atau orang Yahudi yang mengenakan kopiah khas.
Aksi kekerasan oleh kelompok ekstrimis sayap kanan meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Jerman. Hal itu dipicu gerakan propaganda kelompok neo-Nazi dan partai AfD.
Menurut sebuah kelompok pusat konseling bagi para korban kekerasan, VBRG, setiap hari setidaknya tiga orang menjadi korban aksi kekerasan ekstremis sayap kanan di Jerman.