Sabtu 20 Apr 2019 20:15 WIB

Dompet Dhuafa Dorong Milenial Peduli Lingkungan

Dompet Dhuafa mengajak para mahasiswa lebih peduli pada lingkungan sekitar.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Peringatan Hari Bumi. Memperingati Hari Bumi, Dompet Dhuafa ajak mahasiswa Uiversitas Lampung menanam mangrove sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Foto: Dompet Dhuafa
Peringatan Hari Bumi. Memperingati Hari Bumi, Dompet Dhuafa ajak mahasiswa Uiversitas Lampung menanam mangrove sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) FMIPA Universitas Lampung memperingati Hari Bumi Sedunia. Mengambil tema “Bersih Lautku, Lestari Alamku”, di Pantai Pesisir Desa Margasari, Lampung, Sabtu( 20/4), Dompet Dhuafa mengajak para mahasiswa lebih peduli pada lingkungan sekitar.

“Produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Di mana 3,2 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara kedua terbesar peyumbang sampah plastik. Dengan besarnya sampah plastik di lautan mengancam kehidupan biota laut melalui proses bioakumulasi atau proses akumulasi suatu substansi ke dalam tubuh makhluk hidup,” ujar Manajer Lingkungan dan Pemulihan Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah, seperti dalam siaran persnya.

photo
Memperingati Hari Bumi, Dompet Dhuafa ajak mahasiswa Uiversitas Lampung menanam mangrove sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.

Kegiatan yang diikuti oleh para milenial ini dihadiri oleh Syamsul Ardiansyah  (Manajer Lingkungan dan Pemulihan Dompet Dhuafa) dan Syaiful Bahri, M.Si (Akademisi UNILA bidang Biologi) sebagai pembicara pada seminar konservasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik pada kelangsungan hidup di perairan Indonesia dan dampak langsungnya pada masyarakat disekitar.

Lebih dari delapan juta ton sampah plastik dibuang ke laut tiap tahunnya, sekitar 80 persen berasal dari aktivitas yang dilakukan di darat yakni Industri, saluran pembuangan, limbah yang tidak diproses dan pariwisata. Sedangkan 20 persennya berasal dari kegiatan yang dilakukan di laut yakni perikanan, transportasi laut, dan industri lepas pantai.

Kerusakan lingkuangan akibat sampah plastik yang dibuang langsung ke laut mengakibatkan terganggunya ekosistem di laut. Seperti kasus dimana penyu, hewan yang dilindungi, yang kerap kali tersangkut kumpulan sampah bahkan memakan sampah plastik dan mikroplastik.

Sebagai bentuk dukungan untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, Dompet Dhuafa bersama mahasiswa/I Universitas Lampung melakukan aksi bersih-bersih pantai bebas plastik di tepi Pantai Pesisir Desa Margasari, Lampung. Disela-sela kegiatan tersebut, tim Dompet Dhuafa memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya sampah dalam keseimbangan ekosistem khususnya di laut.

Kegiatan peringatan hari bumi sedunia ditutup dengan seremonial penanaman bibit mangrove di daerah pesisir pantai. Ini dilakukan sebagai pengingat untuk mengurangi abrasi pantai dan memperbaiki kualitas air laut di daerah pesisir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement