REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kuartal satu tahun ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,81 triliun. Corporate Secretary Jasa Marga M Agus Setiawan mengatakan EBITDA tersebut tumbuh sebesar 14,5 persem atau sekitar Rp 229,58 miliar dibandingkan dengan kuartal satu tahun lalu.
"Jasa Marga pada periode ini juga mampu mencatat margin EBITDA sebesar 71,8 persen lebih besar dari kuartal satu 2018 sebesar 66,30 persen," kata Agus dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/4).
Dari sisi pendapatan usaha diluar konstruksi, Agus mengatakan Jasa Marga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 2,52 triliun. Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan 5,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Agus menjelaskan pendapatan tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 2,34 triliun. "Ini mengalami kenaikkan naik 6,3 persen dibandingkan kuartal satu tahun lalu," ujar Agus.
Dari total pendapatan tol tersebut, kata dia, kontribusi pendapatan tol dari anak perusahaan mencapai 16,11 persen. Kontribusi tersebut meningkat 4,78 persen dibandingkan pendapatan tol dari anak perusahaan pada periode yang sama tahun lalu hanya 11,33 persen.
"Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan Jalan Tol Trans Jawa di akhir 2018," jelas Agus.
Di sisi usaha lain, Agus menuturkan hal tersebut juga berdampak kepada kinerja positif yang didapatkan Jasa Marga pada kuartal satu tahu ini. Dia menuturkan Jasa Marga membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp 179,6 miliar.