Ahad 28 Apr 2019 19:48 WIB

Relawan ACT-MRI Bantu Korban Longsor di Pesisir Barat

Enam orang meninggal akibat longsor di Pesisir Barat.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menyembabkan enam orang meninggal tertimbun tanah, Ahad (28/4).
Foto: dok. BPBD Pesisir Barat
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menyembabkan enam orang meninggal tertimbun tanah, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) membantu korban banjir dan tanah longsr di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung, Ahad (28/4). Korban banjir dan tanah longsor di kabupaten tersebut, enam orang meninggal dan dua luka-luka, dan sejumlah rumah, sawah, dan sekolah terendam banjir serta lumpur.

Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka berharap masyarakat di Lampung untuk membantu dan menolong korban banjir dan tanah longsor di Pesibar. "Tim sedang berupaya mengumpulkan bantuan dari masyarakat, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera disalurkan ke warga terdampak di Pesisir Barat," katanya dalam keterangan persnya, Ahad (28/4).

Baca Juga

Menurut dia, masyarakat Lampung tak berhenti untuk berbagi dan peduli terhadap korban bencana. Bantuan dari masyarakat dapat disalurkan melalui Posko Bantuan ACT di Jalan Jenderal Sudirman, Pahoman, Bandar Lampung. “Tim siap menampung bantuan barang,” katanya.

Keterangan Kepala BPBD Pesibar Syaifullah, keenam korban diantaranya adalah dua warga Desa  Balai Kencana, dan empat warga Desa Sukamulya. Sedangkan warga yang ditemukan selamat atas nama Ishak (60) dan Suamah (57).

Menurutnya, saat ini timnya sedang menunggu data lengkap dari peratin (kepala desa) mengenai jumlah pasti korban, area terdampak dan kerusakan infrastruktur. Longsor di Pedukuhan Atarlintik, Desa Sukamulya terjadi Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB. Ada tiga titik longsor di wilayah tersebut. Longsor di Atarlintik merupakan lokasi terjauh dan untuk menuju ke sana harus melalui dua titik lagi.

Banjir juga merendam sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu  karena intensitas hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut. Banjir telah menyebabkan sejumlah jalur transportasi terputus, baik antar-kabupaten maupun antarprovinsi, yang menghubungkan Bengkulu -  Sumatra Selatan dan Bengkulu - Lampung.

ACT-MRI Lampung bersiap untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke perbatasan Lampung - Bengkulu, persisnya di wilayah Kecamatan Lemong yang terkena dampak longsor. Hingga saat ini tim ACT masih terus menggalang bantuan berupa barang dan uang tunai untuk langsung disalurkan dalam bentuk paket sembako dan kebutuhan lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement