REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guard Houston Rockets James Harden meminta kesempatan yang adil dari ofisial pertandingan. Ini setelah Rockets takluk dari Golden State Warriors 100-104 pada gim pertama semifinal Wilayah Barat NBA, Senin (29/4) pagi WIB. Harden dan pelatih Rockets Mike D'Antoni marah oleh beberapa klaim pelanggaran yang dianggap mereka bukan pelanggaran.
Menurut D'Antoni, wasit mengaku telah mengeluarkan keputusan yang salah pada paruh pertama. "Saya berusaha menjadi orang baik karena saya sungguh tidak ingin memberi amal kepada mereka. Saya memilih beramal dengan uang," kata D'Antoni merujuk kemungkinan denda kepada dirinya, dikutip dari ESPN.
Ia menyesali respons para pengadil. Apalagi pada paruh pertama, kata dia, wasit mengaku mereka keliru.
"Itu yang mereka katakan kepada saya. Mereka khilaf empat kali. Itu 12 lemparan foul. Mereka berusaha bekerja sebaik yang mereka bisa," kata D'Antoni
Harden juga menganggap dirinya menjadi objek pelanggaran. "Bung, saya cuma ingin kesempatan yang adil. Hentikan pertandingan jika harus dihentikan," kata Harden yang mencetak 30 poin pada pertandingan itu.
Joe Borgia, salah satu pembesar NBA, kemudian berkata kepada NBA TV bahwa Green tidak melanggar Harden pada lemparan tiga angka terakhirnya. Sebab, Green tidak berada di jalur bola Harden.