Selasa 30 Apr 2019 23:33 WIB

Gattuso: Pemain Milan tak Punya Mentalitas Hebat

Gatuso mengungkapkan, pemain Milan kerap mengeluh jika diberi instruksi.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Bayu Hermawan
Gennaro Gattuso
Foto: EPA-EFE/DANIEL DAL ZENNARO
Gennaro Gattuso

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso menegaskan, sikap anak asuhnya telah berubah. Hal itu terlihat pada saat ia memberikan instruksi dan mereka mengeluh serta mencari alasan.

"Para pemain Milan terdahulu selalu menghormati aturan. Gallian dan Berlusconi pun turun tangan. Ada mental, dan juga sejarah hebat. Dan sejarah itu dihormati, tetapi sekarang sulit," tegas Gattuso kepada ANSA, Selasa (30/4).

Baca Juga

Gattuso berada di ambang pemecatan dari kursi kepelatihan Rossoneri. Itu setelah legiunnya hanya mengemas satu kemenangan dalam delapan laga terakhir.

Sialnya, Alessio Romagnoli dan kolega terpaksa terlempar dari posisi empat besar klasemen Liga Italia. Merosotnya performa Setan Merah dalam satu bulan terakhir, ditanggapi dengan tegas oleh Gattuso.

Dirinya menilai semua telah berubah, sikap, mentalitas, dan kebanggan akan jersey yang mereka gunakan. Para pemain Milan terlihat lebih lemah dan tak memiliki semangat berjuang baik di luar lapangan atau pun di atas lapangan.

"Saya mengetahui tentang klub ini. Tapi, semua sudah berbeda. Sekarang Anda (pelatih) harus lebih berhati-hati berbicara kepada mereka. Jika Anda memberi tahu mereka sesuatu, maka mereka selalu mencari alasan, dan mengeluh!," sambung pelatih 41 tahun.

Gattuso merupakan sosok pemain atau pun pelatih yang selalu mengambil tanggung jawab. Itu terlihat bagaimana ketika ia berada di atas lapangan saat masih mengenakan seragam Diavollo.

Bahkan, Rino merupakan salah satu pemain yang sukses mencatat sejarah bagi kesebelasan asal kota mode Italia. Ia menjuarai dua Scudetto, dan dua Liga Champions sejak 1999 hingga 2012 silam.

Akan tetapi, setelah pensiunnya seluruh legenda Milan perbedaan terjadi di ruang ganti, pemain yang datang terlihat tidak memiliki mentalitas baja dan juga rasa hormat kepada klub.

Padahal jika melihat dari atas kertas Milan memiliki skuat yang layak untuk menghuni empat besar klasemen Liga Italia.

Milan saat ini tercecer di peringkat ketujuh klasemen. Mereka mengoleksi 56 angka dari 34 pertandingan, tertinggal tiga angka atas Atalanta yang menghuni posisi keempat klasemen sementara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement