Sabtu 04 May 2019 08:16 WIB

Kewajiban Menjaga Kebersihan

Merawat diri agar selalu bersih dan bersuci dari segala hadas sangat dianjurkan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Wudhu
Foto: Pandega/Republika
Wudhu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merawat diri agar selalu bersih dan bersuci dari segala hadas sangat dianjurkan dalam Islam. Terutama, sebelum melakukan ibadah mahda seperti shalat.

Rasulullah SAW pun bersabda, "Sesungguhnya Allah itu indah dan me nyukai keindahan." Maka, tak heran bila Allah ciptakan mata yang suka melihat warna-warna indah, telinga yang suka mendengar suara merdu, hingga tangan yang suka menyentuh kelembutan.

"Kita juga diciptakan agar tidak suka melihat yang berkebalikan dari keindahan itu. Jadi, Allah berikan kita beberapa isyarat yang sebenarnya peringatan un tuk menjaga kebersihan," ujar Ustaz Khalid Basalamah dalam Kajian Minhajul Muslim di Masjid At Taqwa, Rawamangun, Jakarta, belum lama ini.

Misalnya, kata dia, dengan keluarnya keringat, semua manusia akan merasa gerah dan tidak nyaman bila berkeringat. Untuk menghilangkannya, haruslah mandi.

"Misalnya lagi, tinja, baunya sangat tidak sedap dan penuh gas beracun. Jadi, Allah ingin selamatkan kita dengan membuat kita memiliki rasa mulas, sehingga mau tidak mau harus dikeluarkan sebab kalau tidak dikeluarkan, semua organ tubuh manusia bisa rusak," jelas dia.

Di dalam Islam, pembahasan kebersihan ada bab khusus dalam ilmu fikih. Hal itu meliputi bagaimana cara bersuci atau membersihkan tubuh dari kotoran. "Karena kalau kotornya dalam jiwa tentu dibersihkannya dengan tobat nasuhah. Harus dikombinasikan pula antara kebersihan fisik dam keimanan dalam jiwa seseorang," tutur dia.

Menurut dia, Islam perlu memahami soal taharah. Ustaz Khalid menjelaskan, taharah artinya membersihkan jasad, se perti mandi, wudhu, dan lainnya. Ber dasarkan Alquran dan sunah, hukum ta harah adalah wajib. Dengan begitu, mem bersihkan diri bukanlah pilihan, melainkan kewajiban.

Dalam surah al-Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku dan sapulah ke pa lamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka man dilah, dan jika kamu sakit atau da lam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak me nyulitkan kamu, tapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu ber syukur."

Kemudian, dalam surah al-Mudatsir ayat 4, Allah menegaskan, "Dan pakaianmu bersihkanlah."

Selanjutnya, dalam al-Baqarah ayat 222, Allah berfirman, "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum me reka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka itu di tempat yang di perintahkan Allah kepadamu. Sesung guhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orangorang yang menyucikan diri."

Ustaz Khalid mengatakan, ayat-ayat tersebut menggabungkan kebersihan jasad dan jiwa. Alquran pun secara tegas menyuruh umat Islam untuk bersuci. Lebih lanjut, Ustaz Khalid menyampaikan, seharusnya kita juga memakai baju serta memberikan penampilan ter baik saat beribadah kepada Allah. Hal itu sesuai firman Allah dalam surah al- A'raaf ayat 31, "Wahai anak Adam, pakai lah perhiasanmu setiap kali pergi ke masjid."

"Kita kalau diundang masuk ke Istana Merdeka, misalnya, pasti pakai baju paling bagus, sampai tidak bisa tidur malamnya karena memikirkan besok pakai baju apa. Sedangkan, kalau di rumah, mau menghadap Allah sering pakai baju yang sudah robek-robek dengan alasan tidak ada yang lihat. Loh, Tuhanmu melihatmu, maka harus dijaga," tegas Ustaz Khalid.

Ia mengimbau, perlengkapan shalat juga dijaga kebersihannya, baik sajadah, mukena, dan sebagainya. Berikan yang terbaik untuk Allah, sebab ada pahala tersendiri untuk amalan tersebut.

Nabi Muhammad pun mengingat kan, "Tidak akan diterima shalat yang di lakukan tanpa bersuci dan tidak akan di terima sedekah yang berasal dari harta curian." Karena itu, dia mengungkapkan, semua Muslim harus bersuci, yakni membersihkan jiwa melalui tobat serta membersihkan fisik lewat mandi dan wudhu, sebab kebersihan merupakan sebagian dari iman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement