REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sembari menjalankan berbagai program tahfiz Qur'an, Pondok Pesantren Daarul Qur'an telah sukses mengembangkan pendidikan formal dari tingkat dasar hingga tingkat menengah. Saat ini, Daarul Quran tengah berupaya untuk mengembangkan pendidikan tingkat tinggi, yaitu Institut Daarul Qur'an (Idaqu).
"Saat ini kita sedang mengembangkan Institut Daarul Qur'an sebagai sebuah lembaga lanjutan dari pesantren," ujar Ketua Daarul Qur'an, Ustaz Ahmad Jameel saat dite mui Republika di kantornya, Pondok Pesantren Daarul Qur'an Pusat, Cipondoh, Tangerang, Banten, belum lama ini.
Santri tahfiz Daarul Qur'an yang sudah selesai menghafalkan 30 juz selama ini belum mempunyai tujuan untuk melanjutkan pendidikan Al qurannya. Karena itu, pesantren me rasa perlu untuk mendirikan Idaqu.
"Ini Idaqu sedang dalam proses. Sebelumnya kita juga sudah punya kampus, tapi sekolah tinggi ilmu komputer," ucapnya. Ustaz Jameel mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengurus izin pembangunan Idaqu. Namun, pada 27 April 2019 kemarin peletakan batu pertama sudah dilakukan, yang mana letaknya kurang lebih sekitar 900 meter dari Pondok Pesantren Daarul Qur'an Pusat.
"Kita masih proses izin dan mempersiapkan lokasi. Kita kemarin tanggal 27 baru aja kita meletakkan batu pertama, tapi inilah kita, belum menjadi apa-apa orang sudah harus tahu agar jadi doa," kata Ustaz Jameel.
Sementara itu, Rektor Idaqu sekaligus Direktur Utama Daarul Qur'am, Ustaz Anwar Sani menjelaskan, untuk periode awal, Idaqu rencananya akan membuka tiga fakultas terlebih dahulu, yaitu Fakultas Ushuluddin, Fakultas Bisnis Islam, dan Fakultas Tarbiyah.
"Nanti akan ada tiga fakultas dan delapan prodi," jelas Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an ini. Idaqu memiliki visi terwujudnya perguruan tinggi yang unggul dalam mencetak pendidik, pemimpin, dan entrepreneur yang berkarakter Qurani, berwawasan global dan berpengetahuan luas pada tahun 2023. Di antara sekian misinya, yaitu menyelenggarakan perguruan tinggi yang berkualitas berlandaskan nilai-nilai Alquran.