REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Valentino Rossi mengapresiasi dua rekannya di tim satelit Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, yang menorehkan statistik tercepat di GP Jerez, akhir pekan lalu. Dia mengaku senang beradu cepat dengan pembalap-pembalap muda, terlebih anak didik sendiri.
Saingan Rossi bukan hanya duo Petronas Yamaha, melainkan juga lulusan VR46 Academy di Pramac Ducati, Franco Bagnaia. Apa yang dipelajari The Old Master dari mereka?
"Franco dan saya, kami banyak ngobrol sebab menggunakan motor sama. Kami membicarakan pilihan ban dan pengaturannya. Franco sangat cepat di awal balapan, namun setelah itu tidak. Saya lebih unggul dengan ban bekas. Dalam hal ini pengaturan kami sedikit berbeda. Franco lebih banyak bermasalah dengan ban bekas dibanding saya, terutama ban depan," kata Rossi, dilansir dari Speedweek, Kamis (9/5).
Sisi positif bekerja dengan pembalap muda, menurut Rossi, mereka belajar banyak hal dari dirinya. Pada saat yang sama, Rossi belajar banyak hal dari mereka.
"Saya belajar dari Franco sebab dia sangat sangat kuat. Kali ini saya bisa menyalipnya di garis finis karena di akhir balapan saya lebih cepat. Kami akan ngobrol lagi menjelang akhir pekan ini di rumah supaya kami berdua sama-sama bisa belajar," kata Rossi.
Selama bertahun-tahun Yamaha mengirimkan motor bekas pabrikan untuk dipakai tim satelit. Tahun ini berbeda, di mana Petronas Yamaha mendapat mesin sama seperti pabrikan, produksi 2019. Hal serupa dilakukan Honda (Cal Crutchlow), Ducati (Jack Miller), dan Red Bull KTM (Miguel Oliveira).
Zarco kerap lebih cepat dibanding Rossi dan Maverick Vinales saat masih membela Tech-3. Rossi mengakui Zarco pembalap cepat, namun materi motor Yamaha lama lebih kuat dari yang baru pada waktu itu.
"Sekarang situasinya lebih jelas bagi semua. Ada empat motor di mana milik pabrikan dan Petronas sangat mirip. Akhir pekan lalu di Jerez, perbedaannya terlihat di mana Quartararo tampak sangat sangat cepat dan mengemudi dengan sempurna. Dia tercepat di babak kualifikasi dan berpotensi finis kedua di perlombaan, atau ketiga dalam kasus terburuk, seandainya gear shifter-nya tidak mati," kata Rossi.
Rossi memprediksi Quartararo akan sukses menjadi pembalap terbaik Yamaha. Ia percaya pembalap termuda di lintasan itu akan sulit dikalahkan di masa depan.