REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika kebanyakan pemain sepak bola akan menurunkan intensitas serta porsi latihan selama bulan puasa, berbeda dengan Nurhidayat Haris. Bek Bhayangkara FC itu memilih untuk menambah latihan selama Ramadhan.
Hal itu dilakukan sesuai dengan arahan dari dokter tim Bhayangkara FC, dr Alfan Nur Ashyar, untuk tidak bermalas-malasan selama Ramadhan. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kondisi fisik pemain agar tidak terlalu turun.
Anjuran tersebut oleh dipraktikkan dengan betul oleh Nurhidayat. Untuk mengisi waktu luang saat berpuasa, pemain timnas Indonesia U-23 tersebut memilih latihan mandiri di pusat kebugaran. “Mungkin saya menambah latihan gym,” ujar Nurhidayat seperti dikutip dari laman resmi klub, Ahad (12/5).
Latihan mandiri tersebut tentu saja tidak hanya dimaksud untuk semata mengisi waktu luang. Mantan pemain PSM Makassar tersebut juga ingin meningkatkan kondisi tubuhnya. Bukan hanya skill yang harus diasah, tapi juga kemampuan fisik.
Nurhidayat ingin memiliki fisik yang kuat. Sebab, pada Liga 1 2019 yang akan datang, ia harus menjalani persaingan yang sengit untuk bisa mendapat satu tempat inti di tim Bhayangkara FC. “Sangat ketat banyak saibgan tapi ya saya harus optimistis saya bisa bersaing,” katanya.
Sementara di lini pertahanan Bhayangkara FC, ada sejumlah pemain yang bisa bermain di posisi bek tengah selain Nurhidayat. Ada duo Indra Kahfi dan Jajang Mulyana yang jadi andalan musim 2018. Lalu, ada dua pendatang baru yakni Anderson Salles dan Bagas Adi Nugroho.
Bukan hanya bersaing untuk mendapat satu tempat di lini belakang Bhayangkara FC, Nurhidayat juga harus meningkatkan fisiknya untuk bisa berduel dengan para penyerang asing di Liga 1. Sebab, sejumlah tim di Liga 1 punya penyerang dengan postur yang besar dan kuat.