REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tidak mengizinkan maskapai memberlakukan tuslah atau penambahan pembayaran saat masa mudik Lebaran 2019. Meskipun ketika musim mudik, penumpang cenderung sepi untuk rute menuju Jakarta.
“Kita kan melihat penumpang maskapai dalam keadaan berat ya (setelah tingginga tiket pesawat). Jadi kita tidak perkenankan (maskapai) mengambil tuslah,” kata Budi di Gedung Kemenhub, Rabu (15/5) malam.
Budi tidak menginginkan setelah diturunkannya tarif batas atas (TBA) tiket pesawat nantinya akan menimbulkan gejolak lagi jika maskapai memberlakukan tuslah. Untuk itu, Budi menegaskan harus ada harga tiket yang terjangkau untuk para pemudik.
“Kalau nanti ada tuslah (harga tiket pesawat) nambah lagi,” ujar Budi.
Dia menilai pada dasarnya maskapai sudah terbiasa ketika musim mudik penumpang yang dibawa menuju Jakarta sepi. Meskipun begitu, Budi yakin pada musim mudik tahun ini penumpang yang menuju Jakarta tetap ramai.
“Sekarang nggak kosong lagi kok. Saya contoh pulang ke Palembang, Palembang ke sini penuh. Orang yang mau ke Jakarta juga banyak,” tutur Budi.
Sementara itu, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengakui permintaan saat Lebaran tidak meningkat tajam. Dia menjelaskan bagi Garuda saat mudim mudik peningkatan penumpang saat mudik tidak langsung membuat keuntungan maskapai meningkat.
“Ini karena rute-rute ke luar Jakarta itu akan penuh. Tapi rute-rute yang kembali ke Jakarta pada hari yang sama tidak,” tutur Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan operasional pesawat harus dilihat dari dua sisi saat berangkat dan kembali ke tujuan asal. Dika saat berangkat penuh namun saat pesawat pulang sepi penumpang maka keterisian penumpang juga tidak bagus.