Ahad 19 May 2019 15:17 WIB

IPC Implementasi Trilogi Maritim untuk Tekan Biaya Logistik

IPC meyakini implementasi trilogi maritim tekan biaya logistik hingga 18,7 persen

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G Masassya
Foto: dok. Corporate Communication IPC
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G Masassya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC, Elvyn G Masassya yakin implementasi trilogi maritim akan menurunkan biaya logistik nasional. Trilogi maritim atau jaringan pelabuhan yang terintegrasi (integrated port network) ini mencakup tiga pilar standarisasi pelabuhan, aliansi pelayaran, dan industri yang terakses baik dengan pelabuhan.

Elvin mengatakan standarisasi pelabuhan yang telah dilakukan IPC sejak 2016 ini sejalan dengan sejalan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan biaya logistik sebesar 4,9 persen dalam tiga tahun ke depan. "IPC meyakini Trilogi Maritim akan menurunkan biaya logistik dari 23,6 persen per PDB di 2018 menjadi 18,7 persen pada 2022," ujar Elvin pekan ini.

Terkait standarisasi pelabuhan, pihaknya hingga kini terus melakukan pembenahan. Khususnya pengembangan fisik serta digitalisasi pelabuhan. Sehingga mencapai visi menjadi trade facilitator di 2024.

IPC juga memiliki misi menjadi pusat pelabuhan terbesar di Asia Tenggara mengungguli Singapura. Saat ini, IPC Saat ini, IPC telah membuka layanan pelayaran langsung (direct call services) ke Amerika, Eropa, Australia, dan Intra Asia. Khusus Asia sejak April lalu, IPC telah melakukan kerja sama dengan Pelabuhan Ningbo, Cina.

Mudik Lebaran

Terkait Mudik, Elvyn memprediksi penumpang jalur laut akan meningkat pada Lebaran 2019. Atas dasar itu pihaknya telah memastikan semua pelabuhan yang dikelola IPC siap menyambut kedatangan dan keberangkatan para pemudik.

Ia menambahkan khusus Tanjung Priok, IPC menyediakan fasilitas mudik gratis bagi 2000 pemudik tujuan Batam dan Surabaya dengan kapal laut. "Kami juga akan memfasilitas keberangkatan 22 ribu pemudik khusus di kota-kota tujuan Jawa dan Sumatra," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement