REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat, Wahyu Purnama mengatakan inflasi di Sumbar terkendali. Wahyu menyebut harga-harga bahan pokok di pasaran tidak mengalami kenaikan karena stok yang cukup dan kelancaran distribusi.
"Inflasi di Sumbar alhamdulillah terkendali. Harga-harga semua stabil tidak ada kenaikan," kata Wahyu kepada Republika.co.id, Rabu (22/5).
Sebelum sampai awal Ramadhan kemarin, kata Wahyu warga Sumbar dan sebagaimana warga Indoensia lainnya sempat diresahkan dengan harga bawang putih yang melambung tinggi. Bahkan harga bawang putih untuk 1 kilogram mencapai Rp 80 ribu.
Tapi pada awal Ramadhan juga, pemerintah provinsi di Sumbar bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI menggelar operasi bawang putih. Mereka memasok bawang putih impor sebanyak 46 ton buat Sumbar. Rinciannya, 30 ton buat Kota Padang dan 16 ton lainnya didistribusikan dari Kota Payakumbuh.
Operasi pasar ini kata Wahyu telah berhasil menurunkan harga bawang putih. Dari semula mencapai Rp 80 ribu perkilogram, sekarang sudah normal dengan harga maksimal RP 35 ribu perkilogram.
Wahyu bersyukur selain bawang putih, harga komoditas lain juga tidak mengalami kenaikan. Malahan di Kabupaten Padang Pariaman menurut laporan yang diterima Wahyu beberapa harga komoditas turun.
Wahyu mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan konsumsi berlebihan selama Ramadhan sampai Idul Fitri nanti supaya inflasi tetap terjaga. Pihak BI kata Wahyu juga meminta para ulama yang sering berceramah setiap malam Ramadhan juga mengimbaukan kepada masyarakat agar tidak konsumtif.
"Fenomena inflasi sekarang terkendali untuk Ramadhan dan Idul Fitri ini bagus. Warga harus menahan diri agar tidak melakukan konsumsi berlebihan," ujar Wahyu.