Selasa 28 May 2019 10:53 WIB

Alasan Masjid Istiqlal tak Verifikasi Arah Kiblat

Bayangan benda akan menunjuk tepat ke arah kiblat atau Rashdul Qiblah sore nanti.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Umat muslim menunakian Shalat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (5/5/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Umat muslim menunakian Shalat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (5/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matahari akan berada tepat di atas Ka’bah sore nanti. Pada peristiwa yang disebut Istiwq A'dham atau Rashdul Qiblah itu, bayangan benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk tepat ke arah kiblat. Kendati demikian Pengurus Masjid Istiqlal memutuskan tidak melakukan verifikasi arah kiblat pada momentum tersebut.

Nggak (melakukan verifikasi arah kiblat), dari dulu kita nggak, sejak zaman Pak Ali Mustofa Yakub kita nggak (melakukan),” kata Humas Protokoler Masjid Istiqlal, Abu Hurairal Abdul Salam kepada Republika.co.id, Selasa (28/5).

Baca Juga

Abu pun mengungkapkan alasan mengapa Masjid Istiqlal tak melakukan verifikasi arah kiblat saat matahari berada tepat di atas Ka’bah sore nanti. Menurut Abu, Masjid Istiqlal berpendapat, untuk menghadap kiblat tak mesti harus lurus persis sejajar dengan Ka'bah, melainkan cukup menghadap ke arah kiblat.

“Bahwa menghadap ke kiblat itu tidak mesti titiknya lurus persis dari Jakarta ke Ka’bah, yang penting arahnya ke sana saja, nggak perlu karpetnya dibelok-belokkan,” katanya.

Dalam keterangan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Uraian Binsyar) Kementerian Agama, Agus Salim mengatakan berdasarkan data astronomi peristiwa matahari melintas tepat di Ka'bah terjadi pada Senin (27/5) dan Selasa (28/5) pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 Wita. Ia menyatakan momentum tersebut dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat. Berdasarkan data perkiraan BMKG, kondisi tersebut akan terulang kembali pada Juli, tepatnya 15-16 Juli sekitar pukul 16.28 WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement