Surutnya Tempat Usaha di Jalur Mudik Selatan Usai Muncul Tol

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih

Senin 03 Jun 2019 15:59 WIB

Tempat pemandian air panas di SPBU Hasanurrohmah, Ciawi, Tasikmalaya. Foto: Republika/Umar Mukhtar Tempat pemandian air panas di SPBU Hasanurrohmah, Ciawi, Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Siang itu tempat pemandian air panas di SPBU Hasanurrohmah, Ciawi, Tasikmalaya terlihat sepi. Hanya satu-dua orang yang datang untuk berendam air panas. Sepinya pemandian ini tak seperti tahun-tahun lalu sebelum ada Tol Cipali.

"Sebelum ada Tol Cipali, banyak pemudik yang ke sini untuk berendam air panas. Sekarang mah ya begini saja, turun sekarang mah omzetnya," kata petugas loket pemandian air panas SPBU Hasanurrohmah, Iik Abdul Holik, Senin (3/6).

Baca Juga

Terlebih, sekarang makin banyak jalan tol alternatif yang mengarah ke Jawa Timur sehingga pemudik beralih melintasi tol. Padahal sebelum ada tol, banyak pemudik yang berdatangan dari arah Bandung hanya untuk berendam air panas bahkan di waktu siang. Hingga sore, makin banyak pemudik yang berendam dan puncak keramaiannya di malam hari.

Lain dulu lain sekarang. Semula Iik bisa meraup omzet sampai Rp 1 juta per hari. Namun pada momen mudik 2018 lalu omzet mulai menurun menjadi Rp 300 ribu per hari. Untuk mencapainya pun tertatih-tatih. Omzet tersebut makin jatuh di tahun ini. Meski sudah menginjak H-2 Lebaran, pemandian air panas ini hanya mampu meraih omzet Rp 150 ribu.