Pada Senin (3/6) malam, terjadi ledakan bom bunuh diri di pos pantau lalu lintas di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi di pusat keramaian, Polda Metro Jaya mengerahkan dua anjing pelacak untuk menyisir sejumlah titik di Stasiun Gambir, Jakarta.
Dua anjing pelacak Polda Metro Jaya menyusuri sejumlah titik, mulai dari tempat parkir, ruang tunggu hingga peron kereta di Stasiun Gambir. Anjing jenis labrador itu juga mengendus barang-barang yang dibawa penumpang yang akan berangkat di peron kereta dari kemungkinan adanya bahan peledak.
Penyisiran tersebut didampingi petugas kepolisian yang dilengkapi senjata laras panjang dan petugas pengamanan stasiun.
"Itu sudah SOP. Mereka tidak hanya di satu tempat terutama anjing pelacak, tapi mereka akan berputar di area bagian luar juga," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa.
Meski demikian, tidak ada penambahan jumlah petugas keamanan yang dikerahkan di Stasiun Gambir. Pengamanan masih dilakukan seperti biasa saat memasuki arus mudik yang biasanya padat penumpang.
PT KAI mengerahkan 1.075 petugas keamanan internal di Stasiun Gambir dibantu 246 petugas gabungan TNI dan Polri. Selain petugas, stasiun juga diawasi kamera pengawas atau CCTV yang ditempatkan di sejumlah titik di Stasiun Gambir.
"Peningkatan penambahan keamanan masa arus mudik sudah cukup dari sisi keamanan. Jadi untuk pengamanan, kami tidak tambah petugas lagi," ucapnya.
Petugas unit K9 Polda Metro Jaya (unit keamanan dengan bantuan anjing pelacak melakukan pengamanan di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (1/6)
Selain bebas dari kejadian yang tidak diinginkan, pada H-1 Lebaran, kondisi jalanan di Jakarta bebas dari kemacetan. Sejumlah pengendara ojek online mengaku lega karena kondisi arus lalu lintas di ibu kota relatif lancar. Mereka dapat memacu laju kendaraan sehingga tiba di lokasi tujuan lebih cepat dari biasanya.
"Mau siapapun gubernurnya yang bisa bikin Jakarta bebas macet hanya Lebaran," kata pengendara ojol dari Cawang Didin Ferdinan.
Ia menambahkan kondisi arus lalu lintas Jakarta mulai lengang ditinggal mudik penghuninya sejak H-4 Lebaran, sejumlah ruas jalan sepi dan jalanan lancar tidak ada antrean kendaraan. Kondisi ini sangat menguntungkan untuknya dan sejumlah teman pengendara ojek lainnya, karena tidak harus bergelut dengan padat kendaraan ibu kota.
"Jadi lebih cepat aja mobilitasnya, enggak repot-repot lagi bermacet ria," katanya.
Seperti hari ini, Didin menyelesaikan pesanan gojek dari Stasiun Cawang menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, berjarak 4,5 km hanya dalam waktu lima menit saja. Ia menerima orderan dari pukul 07.35 WIB dan tiba di lokasi tujuan kurang dari 10 menit yakni pukul 07.41 WIB. Selama diperjalanan Didin dapat memacu kendaraannya hingga kecepatan 60 km per jam di ruas jalan Ibu Kota Dari Cawang menuju Halim.
"Kalau hari biasa mana bisa secepat ini, paling cepat juga 14 menit," kata Pria asal Bogor itu.
Pengemudi ojek online lainnya, Said Fadil mengatakan mengemudikan ojek selama lebaran di Jakarta jadi lebih menyenangkan karena bebas kemacetan. Sehari juga bisa menerima banyak pesanan penumpang, pagi hari sudah bisa lima kali narik.
Ia menyebutkan tetap akan melayani penumpang hingga hari lebaran, terutama setelah Shalat Idul Fitri dilaksanakan.
"Kabarnya kan pengojek tetap narik pas Lebaran. Tapi biasanya setelah shalat Idul Fitri," ujar dia.
Sepinya jalanan Ibu Kota Jakarta juga dirasakan oleh masyarakat lainnya, salah satunya, Ahmad warga Pekayon, Bekasi, Jawa Barat. Ia mengatakan jika hari biasa butuh waktu satu jam untuk sampai ke Bandara Halim Perdana Kusuma dari rumahnya di Pekayon.
"Pagi ini cukup lancar, cuma seperempat jam dari Pekayon ke Halim sudah sampai, berkendaraan jadi lebih nyaman tanpa macet," tuturnya.