Ahad 09 Jun 2019 13:29 WIB

Prancis Kalah, Deschamps: Bravo Turki

Deschamps menyebut Prancis bakal kesulitan untuk bisa tampil pada Piala Eropa 2020.

Rep: Reja Irfa Widodo, Frederikus Bata/ Red: Ratna Puspita
Para pemain timnas Turki merayakan gol ke gawang timnas Prancis dalam pertandingan kualifikasi Euro 2020 grup H, Ahad (9/6) dini hari WIB
Foto: EPA
Para pemain timnas Turki merayakan gol ke gawang timnas Prancis dalam pertandingan kualifikasi Euro 2020 grup H, Ahad (9/6) dini hari WIB

REPUBLIKA.CO.ID, KONYA -- Pelatih Prancis, Didier Deschamps, tak mampu menyembunyikan kekecewaan kala dipermalukan Turki, 0-2, pada laga ketiga babak kualifikasi Piala Eropa 2020, Sabtu (8/6) waktu setempat. Mantan pelatih Juventus itu memuji kolektivitas tuan rumah.

"Tidak banyak yang saya katakan, ini tamparan bagi kami. Saya harus katakan Bravo Turki," kata Deschamps, dikutip dari laman resmi UEFA.

Baca Juga

Ia mengakui penampilan buruk anak-anak asuhnya dan tidak ada satu pun catatan positif yang bisa diambil dari penampilan timnya dalam laga tandang ke markas Turki tersebut. Ia mengatakan anak asuhnya tak mampu membuat perbedaan, sedangkan tim lawan tampil solid.

Pada laga tersebut, Prancis diperkuat sejumlah penggawa inti, seperti Antoiene Griezmann, Paul Pogba, dan Kylian Mbappe. Namun, kampiun Piala Dunia 2018 itu justru menyerah dua gol tanpa balas, lewat torehan Kaay Ayhan dan Cengiz Under. Bahkan, pada laga tersebut, Les Bleus sama sekali tidak bisa mencatatkan tembakan tepat mengarah ke gawang. 

Deschamps menyebut, meski berstatus sebagai juara dunia, tapi dengan penampilan tersebut, Prancis bakal kesulitan untuk bisa tampil pada putaran final Piala Eropa 2020. "Saat kami tampil seperti itu, maka tidak ada satu pun hal positif yang bisa kami ambil di laga tersebut. Kami tidak bisa mengancam gawang lawang," ujar Deschamps seperti dikutip Reuters, Ahad (9/6).

Mantan gelandang bertahan timnas Prancis itu pun menegaskan, kekalahan dari Turki itu menjadi tamparan keras buat timnya untuk bisa kembali menemukan ketajaman dan bentuk permainan terbaik mereka. Ia siap mengevaluasi apa yang terjadi.

"Ini menjadi tamparan yang begitu keras buat kami. Kami akan menganalisa semua kesalahan di laga tersebut. Kami mesti bersiap untuk menghadapi laga selanjutnya. Selain mengucapkan selamat kepada Turki atas kemenangan mereka, saya juga harus menyebut, kami mesti kembali ke dasar guna bisa bangkit di laga selanjutnya," kata Deshcamps.

Selanjutnya, Deschamps meminta anak asuhnya mengalihkan fokus ke laga lanjutan. Terlebih, tiga hari setelah laga kontra Turki, Prancis bakal kembali melakoni laga lanjutan di babak kualifikasi Piala Eropa 2020, kontra Andorra, Senin (11/6) waktu setempat.

"Pada hari Selasa nanti, kami memiliki tantangan yang berbeda," ujar juru taktik 50 tahun itu.

Hasil di Konya membuat Turki menuliskan sejarah baru. Pertama kalinya tim tersebut mengalahkan Perancis.

Merih Demiral dan rekan-rekan berada di puncak klasemen Grup H. Dengan mengantongi sembilan poin, tim polesan Senol Gunes unggul tiga angka atas Perancis di kursi runner up.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement