REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mengalami penurunan pada periode Mei 2019. Penurunan harga sebesar 5,11 persen dari Rp 4.147 per kilogram (kg) menjadi Rp 3.935 per kg.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, turunnya harga gabah di tingkat petani pada Mei disebabkan datangnya musim panen padi di Lampung. “Sehingga stok gabah meningkat dari bulan sebelumnya,” kata Yeane pada konferensi pers di Kantor BPS Lampung, Senin (10/6).
Ia mengatakan, penurunan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 5,11 persen dari Rp 4.147 per kg menjadi Rp 3.935 per kg. Dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sebesar 5,11 persen dari Rp 4.237 per kg menjadi Rp 4.020 per kg.
Selama Mei 2019, BPS melakukan survei harga produsen gabah dengan mencatat di 69 observasi. Observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas GKP.
Harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 4.800 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Harga gabah terendah mencapai Rp 3.700 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Melati, Galur, dan Ciherang terdapat di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.
“Harga tersebut sama dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 3.700 per kg,” kata Yeane Irmaningrum.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp 4.950 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.
Sedangkan, harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp 3.780 per kg dengan Varietas Melati, Galur, dan Ciherang terdapat di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Yeane mengatakan, harga tersebut berada di atas HPP yaitu Rp 3.750 per kg.
Ikuti Whatsapp Channel Republika