Rabu 12 Jun 2019 20:16 WIB

Pertamina Tambah Pasokan Elpiji di Batam

Pertamina MOR I kembali menambah pasokan 58.986 tabung elpiji per hari.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Petugas menata tabung elpiji ukuran tiga kilogram bersubsidi yang ditukarkan oleh warga dalam operasi pasar di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (22/5/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Petugas menata tabung elpiji ukuran tiga kilogram bersubsidi yang ditukarkan oleh warga dalam operasi pasar di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (22/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca Lebaran 1440 Hijriah, peningkatan penyaluran elpiji bersubsidi di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) masih berlanjut. Periode 7 hingga 11 Juni, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I kembali menambah pasokan sejumlah 58.986 tabung per hari atau meningkat sebanyak hampir 12 persen dibandingkan konsumsi normal.

Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo, mengungkapkan peningkatan ini dilakuan untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan elpiji di wilayah Kepri. “Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, kami telah menambah penyaluran elpiji tiga kilogram sehingga total penyaluran dari tanggal 1-11 Juni sebanyak 549.360 tabung,” ujar Roby, Rabu (12/6).

Baca Juga

Peningkatan penyaluran juga dilakukan pada pekan pertama lebaran. Periode 1 sampai 6 Juni, penambahan penyaluran elpiji tiga kilogram mencapai sembilan persen di atas kondisi normal. Penyalurannya setara dengan 58 ribu tabung per hari.

Satgas Pertamina pun terus meningkatkan pengawasan distribusi elpiji. Misalnya, pada Selasa (4/6) dilaksanakan peninjauan ke tiga agen yang berada di Kabupaten Tanjung Pinang untuk memastikan kelancaran distribusi dan keamanan stok elpiji bersubsidi.

Satgas kembali menekankan pada pangkalan untuk tidak menjual elpiji tiga kilogram kepada pengecer. Serta membatasi pembelian elpiji bersubsidi dua tabung per KTP, untuk mengantisipasi pembelian berlebih oleh pengecer.

"Kami mengimbau agar warga tidak mudah termakan isu kelangkaan. Bila muncul isu kelangkaan, biasanya warga panik sehingga menumpuk stok elpiji melebihi kebutuhan. Penumpukan seperti ini yang biasanya memicu antrian di pangkalan," tutur Roby.

Untuk memastikan dapat memenuhi kebutuhan elpiji bersubsidi, Pertamina juga mengantisipasi dengan memperkuat ketahanan stok elpiji. Rata-rata stok yang tersedia di Depot elpiji Tanjung Uban, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 18 hari ke depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement