REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virgil van Dijk membagi rahasianya bisa tampil tenang menjaga pertahanan Liverpool di setiap pertandingan. Ia mengatakan, semuanya tergantung dalam pola berpikir sebelum pertandingan.
Pemain asal Belanda itu mengatakan, dirinya tidak suka melakukan perang kata-kata sebelum pertandingan. Van Dijk lebih memilih membuktikan kemampuannya di atas lapangan.
Pola pikir ini telah membuatnya meraih prestasi secara kolektif dan individual. Bek asal Belanda itu dianugerahigelar Pemain Terbaik 2019 versi PFA usai menjadi kunci dalam kemenangan Liverpool pada Liga Champions.
"Mentalitas saya berasal dari apa yang saya alami selama bertahun-tahun," kata van Dijk dalam wawancara Unisport yang dikutip web resmi Liverpool pada Sabtu (29/6).
"Saya rasa saya telah bekerja keras di setiap langkah. Saya tidak pernah memiliki rute yang mudah mencapai posisi saya sekarang," ujarnya.
"Saya selalu memastikan bahwa saya harus terus bekerja keras, tetap rendah hati. Itu yang membawa saya di tempat saya sekarang dan terus bekerja keras. Anda harus mengubah perasaan gugup menjadi perasaan semangat, bila tidak, Anda akan membatasi kemampuan Anda untuk bermain," jelasnya.
"Anda berpikir bahwa Anda tidak ingin melakukan kesalahan dan biasanya Anda akan membuat kesalahan. Jadi masalahnya, ketika saya bertanding, saya hanya menunjukkan seluruh kemampuan dan tidak menyesal setelah pertandingan," katanya lagi.
"Siapa saja hari ini dapat mengungkapkan pendapat mereka, tetapi tidak masalah bagi saya selain orang-orang di sekitar saya, tim saya dan keluarga serta teman-teman," ujarnya menambahkan.