REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merv adalah kota pada abad pertengahan yang mendominasi Khurasan di Turkmenistan. Geografer awal Islam mencatat perekonomian Merv berkembang pesat karena pertanian dan tata air yang berkembang, sehingga persediaan air selalu melimpah.
Saat dikelola Abbasiyah, Merv menjadi ibu kota bagian timur. Kota ini berjaya pada abad ke-8 sampai 13 M. Pada paruh kedua abad ke-10, ketika ahli geografi Al-Muqaddasi mengenal Merv, pinggiran kota sudah mulai terdapat reruntuhan benteng. Namun, pada abad berikutnya, benteng tersebut kembali menjadi bangunan penting dibawah Seljuk.
Banyak ulama dan cendekiawan lahir di kota ini. Tiga di antaranya adalah Ahmad bin Abdullah al- Marwazi, al-Saghani, dan Ibnu Ahmad al-Kharaqi.
Ahmad bin Abdallah al-Marwazi
Dia dikenal sebagai Habash al-Hasib (penghitung).Julukan itu tidak asing didengar masyarakat Baghdad. Di kota tersebut dia mengembuskan nafas terakhir sekitar 864-874 M. Dia adalah astronom di bawah Khalifah al-Mamun dan al-Mu'tashim.
Habash melakukan penelitian dari tahun 825 sampai 835 dan menyelesaikan tiga tabel astronomi. Tabel mumtahin (yang diuji) paling terkenal, yang mungkin merupakan karya kolektif astronom al-Ma'mun.
Dia memberi contoh penentuan waktu melalui keting gian matahari. Sebuah metode yang umumnya di- adopsi oleh para astronom Muslim.
As-Saghani
Dia dikenal sebagai matematikawan dan ahli astronomi di Observatorium Buyid Baghdad. Dalam bidang matematika, dia menindaklanjuti karya Bani Musa, menangani masalah sudut pandang, yang banyak dikaji orang-orang Yunani kuno. Dunia intelektual juga mengenalnya sebagai ahli sejarah sains. Ketekunannya mengkaji berbagai macam sains membuatnya dapat menelusuri asal-usul berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi bacaan dan pemahaman masyarakat.
Dia juga berpengalaman dalam bidang mekanik dan konstruksi. As-Saghani mengetahui cara membuat bangunan yang kuat. Seperti apa pondasi yang harus dibuat yang dapat menopang konstruk bangunan yang menjadi tempat tinggal dan aktivitas manusia.
Ibnu Ahmad Al Kharaqi
Namanya merujuk ke tempat Kharaq (atau Kharak)di dekat Merv. Dia juga disebut al-Marwazi. Berdasarkan catatan sejarah, dia meninggal di Merv antara tahun 1138 dan 1139. Dia adalah seorang ahli matematika, astronom, dan geografi. Karyanya yang terkenal di antaranya, Muntahal Idrak fi Taqsimil Aflak.
Isinya tentang pemahaman tentang pembagian bidang. Kitab at-tabsira fi 'ilmil hay'ahmenjadi bacaan as tronomi yang lebih tingkaas yang memperbaiki beberapa masalah yang ditangani oleh Ibnu al-Haytsam. Ar-risalah as-Shamilah, risalah komprehensif tentang aritmatika, menjadi karyanya yang menarik perhatian masyarakat di zamannya. Kitab karangan al-Kharaqi lainnya adalah ar-Risalah al-Maghribiyah.