Ahad 14 Jul 2019 20:48 WIB

Rusia Mulai Kirim Rudal S-400 ke Turki

Trump akan mengumumkan paket sanksi untuk Turki karena beli senjata Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Rudal S-400  Rusia.
Foto: Kirill Kallinikov/Sputnik
Rudal S-400 Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mulai mengirim sejumlah komponen sistem rudal S-400 ke Turki pada Ahad (14/7). Ankara diketahui diancam dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) jika membeli sistem rudal tersebut.

“Pada 14 Juli 2019, pesawat angkut militer Kementerian Pertahanan Rusia melakukan pengiriman barang dari sistem pertahanan udara S-400 ke Turki sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban kontraknya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Sputnik.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Turki mengonfirmasi tentang pengiriman tersebut. Ia mengatakan bahwa tiga pesawat yang mengangkut komponen S-400 telah mendarat di pangkalan udara Murted pada Ahad.

Sementara itu Bloomberg, mengutip beberapa sumber, melaporkan bahwa tim Presiden AS Donald Trump telah memutuskan paket sanksi untuk Turki. Sanksi tersebut akan diumumkan pada akhir pekan depan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan siap menggunakan sistem rudal S-400 yang dibelinya dari Rusia. Ankara akan memanfaatkannya saat terdapat ancaman terhadap keamanannya.

“Beberapa orang bertanya mengapa kita membeli (sistem S-400) dan melakukan investasi seperti itu. Jika diperlukan, kita akan memiliki hak untuk menggunakannya. Jika seseorang menyerang kita, kita akan menggunakan sistem pertahanan udara ini,” ujar Erdogan, seperti dikutip surat kabar Turki, Hurriyet, Rabu (10/7).

Dia menegaskan kembali rencana mengenai produksi bersama sistem S-400. Turki tidak memiliki masalah dengan Rusia terkait produksi bersama ini. "Pada awal pembicaraan dengan Presiden (Vladimir) Putin, kami mencapai kesepakatan tentang hal itu,” ucapnya.

Namun Erdogan tak mengungkapkan kapan kira-kira produksi bersama itu dapat dilakukan. “Saya berharap bahwa kami akan meluncurkan produksi bersama, tidak ada masalah saat ini,” kata dia.

Washington menilai, pembelian sistem rudal S-400 oleh Turki dapat membahayakan keamanan pesawat F-35 yang dibuat Lockheed Martin Corp. Pada awal April, AS menghentikan pengiriman peralatan yang terkait dengan pesawat F-35 ke Turki. Hal itu menjadi pertanda dan langkah konkret AS pertama yang berpotensi memblokir penjualan jet kepada Ankara.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sempat menyatakan bahwa Turki dapat menghadapi aksi balasan jika membeli sistem rudal S-400 dari Rusia. Hal itu dapat dilakukan Pemerintah AS di bawah undang-undang sanksi yang dikenal sebagai Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CATSAA).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement