REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah Zakat melalui Fasiitator Desa Berdaya kembali melakasanakan kegiatan kemasyarkatan. Kali ini, dilakukan pelatihan hidropolik di Desa Jogotirto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pelatihan berlangsung di kediaman Fasilitator Desa Berdaya Jogotirto, Asi Wulandari. Kegiatan diikuti 30 anggota-anggota dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Jelita dan KWT Nusa Indah.

Pelatih didatangkan dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta. Mereka sendiri sebelumnya melakukan penelitian di KWT Jelita dan KWT Nusa Indah selama satu bulan.

Dari kegiatan itu, masing-masing KWT mendapatkan bantuan modal kurang lebih Rp 500 ribu. Serta, sinergi pendampingan ketika akan praktek pembuatan instalasi hidroponik.

Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta, Sukadi, mengatakan kegiatan pemanfaatan pekarangan dengan metode hidroponik dinilai sangat efektif dan efisien. "Perhitungan biaya instalasi, bahan-bahan dan tahapan mulai pembibitan sampai perawatan sudah kami siapkan di modul, dan ibu-ibu bisa mempraktekannya," kata Sukadi, Senin (15/7).

Pemateri kedua, Hasbi menuturkan, kegiatan-kegiatan itu sangat menguntungkan KWT. Sebab, September nanti saja, kedua KWT diminta UPT BP4 dari Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan, dan Perikanan.

"Alhamdulillah, KWT Jelita dan KWT Nusa Indah di bawah dukungan Rumah Zakat masih bersemangat semua," ujar Hasbi.

Pelatihan Hidroponik merupakan rangkaian program Kebun Gizi untuk Desa Berdaya. Harapannya, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dan meningkatkan pengetahuan serta konsumsi buah atau sayur.

Ikuti Whatsapp Channel Republika