REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto, menyatakan, efisiensi menjadi faktor utama kekalahannya atas pemain China, Chen Long, pada putaran pertama Indonesia Open 2019, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Sempat memberi tekanan berarti pada lawan, Tommy tetap takluk lebih awal lewat rubber gim dengan skor 20-22, 21-14, dan 17-21.
Selain karena efisiensi, Tommy juga mengatakan, postur tubuh menjadi salah satu penyebab Chen Long menguasai pertandingan. "Tenaga dia lebih efisien dibandingkan saya. Dia melangkah satu kali, sementara saya satu setengah langkah," kata dia setelah pertandingan.
Tommy memastikan dirinya sudah mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya. Meski kalah, ia memilih tetap fokus untuk menyambut kejuaraan berikutnya beberapa bulan ke depan.
Tommy pun enggan menitikberatkan perhatiannya pada Olimpiade 2020. Sebab, ia saat ini sedang berkonsentrasi untuk tampil maksimal di kompetisi internasional dengan jarak waktu yang lebih dekat.
"Masih ada Jepang dan Thailand Open, memang jadwalnya seperti itu, meski menguras tenaga. Siapa yang bisa mengatur energi dia akan menang," ujar Tommy menjelaskan. "Tidak mudah untuk merebut poin olimpiade. Saya fokus turnamen ke turnamen terlebih dahulu."