REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10,54 triliun hingga semester I 2019. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 42,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 25 triliun.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Siddik Badruddin mengatakan sepanjang tahun ini penyaluran KUR telah mampu menyalurkan 139.090 debitur. “Kuartal II 2019 tumbuh 27,4 persen secara tahunan atau Rp 10,54 triliun. Dalam 10 tahun terakhir, kami telah menyalurkan Rp 76,5 triliun kepada 1,4 juga nasabah,” ujarnya akhir pekan kemarin.
Jika dirinci berdasarkan sektornya, pertumbuhan terbesar bersumber dari jasa industri yang meningkat sebanyak 142,6 persen secara tahunan menjadi Rp 3,16 triliun. Disusul sektor pertanian dan perikanan yang naik 11,1 persen secara tahunan menjadi Rp 1,83 triliun.
Sementara itu sektor perdagangan dan jasa serta industri pengolahan masih tumbuh satu digit masing-masing 4,6 persen dan 0,3 persen secara tahunan. Berdasarkan wilayahnya, KUR Bank Mandiri paling besar disalurkan di Pulau Jawa dengan total mencapai Rp 5,99 triliun kepada 83.341 debitur dan pulau Sumatra Rp 2,53 triliun kepada 31.431 debitur.
Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan kepada tujuh sektor utama yakni transportasi (Rp 39,6 triliun), tenaga listrik (Rp 43,9 triliun), migas & energi terbarukan (Rp 37,2 triliun), konstruksi (Rp 17,2 triliun), Jalan tol (Rp 17,1 triliun), telematika (Rp 22,6 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp 10,9 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp 14,7 triliun).