Rabu 24 Jul 2019 00:17 WIB

Pertamina Optimalkan Pembersihan Gumpalan Minyak

Gumpalan minyak bercampur pasir secara manual dimasukkan ke dalam karung.

Response Tim PHE ONWJ bersama puluhan warga Desa Sedari, Karawang, Jawa Barat melakukan kegiatan bersih-bersih Pantai Sedari.
Foto: pertamina
Response Tim PHE ONWJ bersama puluhan warga Desa Sedari, Karawang, Jawa Barat melakukan kegiatan bersih-bersih Pantai Sedari.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG  -- Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengoptimalkan pembersihan gumpalan minyak mentah yang bercampur dengan pasir di bibir pantai wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sampai sekarang ini masih dilakukan pembersihan di bibir pantai wilayah Karawang.

"Masyarakat dilibatkan dalam kegiatan pembersihan itu," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Selasa (23/7).

Baca Juga

Gumpalan minyak mentah bercampur pasir yang berada di bibir pantai utara Karawang secara manual dimasukkan ke dalam karung. Kemudian karung berisi gumpalan pasir bercampur minyak itu akan dimusnahkan di salah satu perusahaan pengolahan limbah di Bogor.

Ia menyampaikan pihak Pertamina hingga kini masih terus berupaya maksimal dalam menangani peristiwa kebocoran minyak mentah ke air laut wilayah perairan Karawang. Pihak Pertamina sebelumnya telah mengirimkan tim tanggap darurat, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan tujuh tim ahli yang berasal dari berbagai sektor.

Tim tersebut dilengkapi lebih dari 20 kapal dan berbagai peralatan yang mendukung seperti oil boom dan puluhan drum dispersant.

Fajriyah Usman juga menyampaikan kalau dalam menangani peristiwa itu pihaknya telah melibatkan Boot & Coots, perusahaan asal US yang telah memiliki "proven experience" dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Mecixo. Untuk penanganan risiko pencemaran lingkungan, Pertamina grup telah memobilisasi 27 kapal dan 12 set Oil Boom.

Selain itu, juga dilakukan penjagaan agar tidak ada aktivitas nelayan di sekitar lokasi kejadian. Hal itu dilakukan dengan melibatkan TNI AL, Satpolairud, dan Pokwasmas yang melakukan patroli.

Sementara itu, pada 12 Juli 2019 terjadi well kick pada sumur (re-aktivasi) YYA-1 yang menyebabkan munculnya gelembung di sekitar YYA Platform PHE ONWJ, sekitar 2 kilometer (km) dari lepas pantai Utara Jawa.

Akibat kejadian itu, air laut di perairan utara Karawang terkontaminasi minyak mentah. Bibir pantai wilayah utara Karawang menjadi hitam karena muncul gumpalan pasir yang bercampur dengan minyak mentah. Hingga kini pembersihan di bibir pantai masih dilakukan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement