REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Atlet yang telah menunjukkan prestasi di ASEAN Schools Games 2019 akan terus dipantau setelah mereka kembali ke tempat masing-masing. Para atlet pelajar ini diharapkan akan berkembang ke level lebih tinggi.
"Kami tidak akan membiarkan atlet yang sudah berprestasi begitu saja setelah kembali ke tempat mereka masing-masing. Kami akan terus pantau agar mereka bisa berkembang ke tingkat yang lebih tinggi," kata Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di ASG 2019, Yayan Rubaeni di Semarang, Selasa (23/7).
Menurut Yayan, sekitar 170 lebih atlet anggota kontingen Indonesia berasal dari berbagai sekolah dan klub dari penjuru Tanah Air. Mereka akan kembali ke tempat masing-masing setelah closing ceremony yang direncanakan berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Rabu (24/7).
"Dalam beberapa tahun mendatang, mereka diharapkan bisa menjadi atlet pelapis untuk menggantikan atlet senior di berbagai event internasional," kata Yayan yang juga pejabat dari Kemenpora itu.
Melalui pembinaan yang baik dan berjenjang, Yayan menyatakan keyakinannya bahwa dalam masa tiga sampai empat tahun mendatang, atlet ASG tersebut akan menjadi tulang punggung prestasi Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, perlu terus memberikan pendampingan bagi sentra-sentra pembinaan tempat mereka berlatih, serta memfasilitasi mereka untuk dapat meningkatkan kemampuan melalui kompetisi.
Yayan kemudian menambahkan bahwa para atlet yang telah memperlihatkan prestasi tersebut akan mendapat penghargaan dari pemerintah berupa bantuan biaya pendidikan.
"Karena dalam aturan atlet junior tidak mendapatkan bonus, maka Kemenpora akan memberikan penghargaan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan dan menurut rencana akan dibagikan pada Haornas September mendatang," katanya sambil menambahkan jumlah bantuan tersebut akan dibicarakan lebih lanjut oleh pihak Kemenpora.