REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Manajer tim atletik Indonesia di ASEAN Schools Games (ASG) 2019 Surono menuturkan, kunci kesuksesan para atlet dalam merebut medali emas dalam jumlah banyak adalah persiapan yang cukup panjang. Dengan persiapan matang, target delapan emas yang dibidik berhasil dilampaui menjadi 11 emas.
"Untuk persiapan atletik tahun ini memang agak matang karena dimulai dari seleksi yang kami buat melalui kejurnas tingkat PPLP bulan April," tutur Surono di Semarang, Selasa (23/7).
Usai terjaring di kejurnas, selanjutnya atlet dari usia pelajar yang memenuhi kriteria dan berprestasi dipanggil untuk memasuki pelatnas. Selain melalui kejurnas, anggota tim atletik yang diturunkan untuk ASG 2019 juga diambil langsung dari atlet pelatnas remaja yang memang memiliki prestasi terbaik.
"Mereka juga diturunkan di sini. Makanya yang semula target delapan medali emas, bisa membengkak jadi 11," katanya menambahkan.
Motivasi tinggi dari atlet remaja serta seleksi yang presisi dalam pemilihan atlet untuk nomor-nomor unggulan juga dinilai berperan dalam kesuksesan tim atletik di kancah ASG 2019.
Terkait dengan target medali emas, Surono menuturkan bahwa keputusan untuk target delapan emas karena lebih realistis. Namun, kejutan justru tidak disangka terjadi di nomor estafet 4x100 meter putra dan putri, yang menyumbangkan dua medali emas di hari terakhir kompetisi atletik yang berlangsung di GOR Tri Lomba Juang Semarang, Senin (22/7).
"Tadinya kami pikir ada peluang tambahan di lari gawang putra-putri, tapi ternyata malah mendapat emas di estafet dan lari 100 meter," kata Surono.