REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Elnusa Tbk (Elnusa), mengalami peningkatan pendapatan usaha sebesar 29 persen dari Rp 2,9 triliun menjadi Rp 3,8 triliun pada semester I 2019. Peningkatan tersebut turut menopang kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 21 persen dari Rp 128 miliar menjadi Rp 155 miliar.
"Volatilitas harga minyak dunia terus membayangi kinerja. Namun dengan fokus pada strategi diversifikasi portofolio, kami berhasil mengokohkan kinerja semester ini," ujar Direktur Keuangan Elnusa, Hery Setiawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).
Peningkatan juga terjadi pada pendapatan usaha jasa hulu migas yang naik 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, jasa penunjang juga naik 36 persen diikuti jasa distribusi dan logistik energi yang naik 21 persen.
Pada segmen jasa hulu migas, menurut Hery, meningkatnya aktivitas survei seismik mendongkrak pertumbuhan pendapatan usaha. Hingga pertengahan tahun, Elnusa telah mengerjakan enam survei baik darat, zona transisi maupun laut.
Pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, peningkatan kinerja disebabkan oleh naiknya volume thruput. Kenaikan terjadi pada unit jasa transportasi BBM, manajemen depo maupun bisnis perdagangan BBM industri marine.
Secara kontribusi, Hery menjelaskan, perolehan pendapatan tengah tahun ini masih didominasi oleh segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 51 persen. Jasa hulu migas menyumbang 42 persen dan sisanya oleh jasa penunjang.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih Elnusa yang sebesar Rp155 miliar di semester I ini dikontribusikan oleh jasa distribusi dan logistik 77 persen, jasa hulu migas 21 persen dan sisanya oleh jasa penunjang. Hery pun optimistis Elnusa bisa menutup akhir tahun dengan pencapaian pendapatan usaha sesuai target perusahaan.
Elnusa saat ini sedang menjajaki berbagai peluang baru dari berbagai segmen. Pada jasa hulu migas beberapa peluang yang dijajaki antara lain pengembangan pasar baru di luar negeri, peluang signature bonus eksplorasi dan multiclient seismic, serta bisnis operation and maintenance refinery.
Pada jasa distribusi dan logistik energi, Elnusa memulai bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM, serta menggenjot bisnis chemical untuk enhanced oil recovery. Selain itu, bisnis pendukung dengan memanfaatkan internet of things juga mulai dikembangkan.
Hingga saat ini, Elnusa telah merealisasikan beberapa peluang bisnis baru. Diantaranya adalah penjajakan jasa operation and maintenace kilang di beberapa proyek, bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM, serta memulai jasa chemical untuk mendukung EOR.