Sabtu 03 Aug 2019 06:51 WIB

Guardiola Kritik Balik Juergen Klopp

City dan Liverpool akan bertemu pada Ahad (4/8) dalam Community Shield.

Pelatih Manchester City Pep Guardiola dan pelatih Liverpool Juergen Klopp
Foto: istimewa
Pelatih Manchester City Pep Guardiola dan pelatih Liverpool Juergen Klopp

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Juru taktik Manchester City Pep Guardiola menyerang balik pelatih Liverpool Juergen Klopp yang menyebut City beroperasi berlebihan dalam bursa transfer. Klopp menyebut City, Real Madrid, Barcelona, dan Paris Saint-Germain, sebagai tim yang berbelanja jor-joran sekalipun ada pembatasan Financial Fair Play (FFP) dari UEFA.

"Terlihat ada empat klub di dunia yang bisa melakukannya secara konstan. Madrid, Barcelona, City, dan PSG. Apa pun yang mereka inginkan, mereka lakukan," kata Klopp seperti dikutip AFP pekan ini.

Baca Juga

City dan Liverpool akan bertemu Ahad (4/8) dalam Community Shield yang menjadi pembuka musim liga elite Inggris.

"Klaim itu mengganggu saya. Tentu saja mengganggu saya karena tidak benar kami belanja 200 juta pound pada setiap pasar transfer," kata Guardiola kepada wartawan seperti dikutip AFP, Sabtu (3/8). "Saya tidak suka karena itu tidak benar. Musim lalu kami membelanjakan 17 juta pound untuk seorang pemain."

Pemain itu adalah Riyad Mahrez yang dibeli pada harga 60 juta pound. Tapi rekor harga pemain ini disalip Liverpool yang pada saat yang sama membeli Virgil van Dijk sebesar 75 juta pound dan kiper termahal di dunia Alisson Becker yang dibeli the Reds seharga 67 juta pound.

Musim panas ini, City mengeluarkan 62 juta pound untuk mendapatkan gelandang Atletico Madrid Rodri. Tapi harga ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan Real Madrkid yang membeli Eden Hazard dan Barca yang membeli Antoine Griezmann masing-masing pada harga di atas 100 juta euro.

 "Dua musim silam jika kami belanja banyak itu karena saya menangani tim yang 10 atau 11 pemainnya di atas 30 tahun, kami harus menyelesaikannya," kata Guardiola. "Tetapi kami tak bisa belanja 200 juta pound setiap musim. Contohnya, musim lalu Liverpool belanja lebih dari 200 juta dolar AS, dan mereka tak bisa melakukan itu musim ini, sama saja kan. Saat ini klub-klub tak bisa belanja banyak setiap musim."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement