REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Juru taktik Manchester City Pep Guardiola menyerang balik pelatih Liverpool Juergen Klopp yang menyebut City beroperasi berlebihan dalam bursa transfer. Klopp menyebut City, Real Madrid, Barcelona, dan Paris Saint-Germain, sebagai tim yang berbelanja jor-joran sekalipun ada pembatasan Financial Fair Play (FFP) dari UEFA.
"Terlihat ada empat klub di dunia yang bisa melakukannya secara konstan. Madrid, Barcelona, City, dan PSG. Apa pun yang mereka inginkan, mereka lakukan," kata Klopp seperti dikutip AFP pekan ini.
City dan Liverpool akan bertemu Ahad (4/8) dalam Community Shield yang menjadi pembuka musim liga elite Inggris.
"Klaim itu mengganggu saya. Tentu saja mengganggu saya karena tidak benar kami belanja 200 juta pound pada setiap pasar transfer," kata Guardiola kepada wartawan seperti dikutip AFP, Sabtu (3/8). "Saya tidak suka karena itu tidak benar. Musim lalu kami membelanjakan 17 juta pound untuk seorang pemain."
Pemain itu adalah Riyad Mahrez yang dibeli pada harga 60 juta pound. Tapi rekor harga pemain ini disalip Liverpool yang pada saat yang sama membeli Virgil van Dijk sebesar 75 juta pound dan kiper termahal di dunia Alisson Becker yang dibeli the Reds seharga 67 juta pound.
Musim panas ini, City mengeluarkan 62 juta pound untuk mendapatkan gelandang Atletico Madrid Rodri. Tapi harga ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan Real Madrkid yang membeli Eden Hazard dan Barca yang membeli Antoine Griezmann masing-masing pada harga di atas 100 juta euro.
"Dua musim silam jika kami belanja banyak itu karena saya menangani tim yang 10 atau 11 pemainnya di atas 30 tahun, kami harus menyelesaikannya," kata Guardiola. "Tetapi kami tak bisa belanja 200 juta pound setiap musim. Contohnya, musim lalu Liverpool belanja lebih dari 200 juta dolar AS, dan mereka tak bisa melakukan itu musim ini, sama saja kan. Saat ini klub-klub tak bisa belanja banyak setiap musim."